Setahun Berjalan, Akademisi Universitas Batam Sebut Program Prabowo Berdampak Nyata ke Masyarakat

Jumat 17-10-2025,22:59 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Akademisi Universitas Batam, Dr. Fendi Hidayat, mengapresiasi capaian satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menghadirkan kebijakan nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat kecil. 

Menurutnya, program-program pro rakyat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), screening kesehatan nasional, serta penghapusan utang petani, nelayan, dan pelaku UMKM, memperlihatkan arah kebijakan yang berpihak pada rakyat sekaligus memperkuat fondasi pembangunan nasional.

BACA JUGA:Syarikat Islam Gelar Tasyakuran Milad ke-120: Momentum Perkuat Jati Diri dan Semangat Perjuangan

BACA JUGA:Siap Manfaatkan, Bupati Bogor Meninjau Jalan Shortcut Subianto Sentul

“Program Makan Bergizi Gratis dan screening kesehatan adalah bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah berhasil mengambil langkah konkret dalam memperkuat gizi dan kesehatan anak-anak, terutama di daerah tertinggal,” ujar Fendi Jumat, 17 Oktober 2025. 

Ia menilai, pelaksanaan awal program MBG menunjukkan hasil positif, namun tetap memerlukan pengawasan ketat agar kualitas bahan pangan dan distribusinya merata.

“Yang terpenting, program ini jangan berhenti di level administratif. Harus menyentuh kebutuhan riil anak-anak di sekolah,” katanya.

BACA JUGA:PNM Ukir Prestasi Dunia, Raih Global Microfinance & Female Empowerment Award

Fendi menegaskan, keberhasilan MBG bergantung pada monitoring dan evaluasi berkelanjutan yang melibatkan sekolah, komite, dan masyarakat. 

“Kalau dijalankan konsisten, MBG bukan sekadar bantuan sosial, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat dan berdaya saing,” tambahnya.

Terkait penghapusan utang bagi petani, nelayan, dan UMKM, Fendi menyebut kebijakan tersebut sebagai langkah progresif dan berani. 

“Banyak pelaku usaha kecil yang terjebak utang bukan karena tidak mau bayar, tapi karena kondisi ekonomi yang sulit. Dengan kebijakan ini, pemerintah memberi ruang bagi mereka untuk bangkit dan produktif kembali,” ungkapnya.

BACA JUGA:PNM Ukir Prestasi Dunia, Raih Global Microfinance & Female Empowerment Award

Ia juga menilai, program Koperasi Desa Merah Putih menjadi upaya penting dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Namun, ia mengingatkan bahwa penghapusan utang dan penguatan koperasi harus disertai pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, agar para pelaku usaha kecil benar-benar mandiri.

“Penghapusan utang jangan dimaknai sebagai akhir masalah, tapi awal dari pemberdayaan baru. Pemerintah perlu mengintegrasikannya dengan pelatihan kewirausahaan, digitalisasi usaha, dan perluasan akses modal,” jelasnya.

Kategori :