Untuk pembelian J-10B, Kementerian Pertahanan diberi wewenang untuk mengambil pinjaman luar negeri hingga USD 1,6 miliar dari lembaga komersial, kreditur bilateral, atau lembaga pembiayaan ekspor.
Menariknya, laporan Janes menyebut bahwa Indonesia berencana membeli unit J-10B bekas yang sebelumnya digunakan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF).
Jet Tempur Chengdu J-10B
J-10B adalah pesawat tempur multirole canggih buatan Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC) sebagai varian peningkatan dari J-10A “Vigorous Dragon”, pesawat tempur lokal utama China.
Pesawat ini mempertahankan desain mesin tunggal dan sayap delta dengan canard untuk kelincahan tinggi.
Awalnya menggunakan mesin Saturn-Lyulka AL-31FN Series 3 buatan Rusia, namun kemudian diganti dengan mesin lokal WS-10B.
Fitur utama J-10B:
Manuver super (thrust vectoring),
Inlet DSI (diverterless supersonic inlet) mirip F-35,
HUD holografik lebar,
Tiga layar MFD warna besar,
Sistem radar PESA X-band,
Persenjataan PL-10 dan PL-12.
Walau kini fokus beralih ke J-10C, versi lebih baru dengan radar AESA dan rudal PL-15, J-10B tetap pesawat tempur serbaguna yang tangguh dan berbiaya lebih rendah.
Indonesia, yang juga sedang membeli Rafale, ikut dalam proyek KF-21 Korea Selatan, dan menandatangani kerja sama dengan Turki (KAAN), dapat menghemat biaya dengan membeli J-10B.
Namun beberapa analis memperingatkan bahwa langkah ini dapat memicu ketegangan dengan Washington, yang telah menawarkan F-15EX ke Indonesia.