Ia menjelaskan bahwa beberapa kasus keracunan makanan di sekolah lebih disebabkan oleh kondisi sanitasi lingkungan yang belum ideal, bukan semata dari program MBG.
BACA JUGA:Bukan Nyicipi, Abdul Mu'ti Tegaskan Guru Ikut Kelola Distribusi MBG Bakal Diberi Insentif Rp100 Ribu
Oleh karena itu, BGN kini terus memperkuat pengawasan rantai dingin, sistem pemorsian, dan penggunaan air bersih di dapur-dapur penyedia makanan bergizi.
Melalui sinergi lintas sektor dan tata kelola yang semakin baik, BGN berharap setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali dapat memperoleh akses terhadap makanan bergizi yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kemandirian daerah dalam upaya peningkatan kualitas gizi bangsa.