JAKARTA, DISWAY.ID-- Setelah isu perselingkuhan yang menerpa rumah tangganya menjadi perbincangan panas selama sepekan terakhir, selebgram Julia Prastini alias Jule akhirnya muncul ke publik.
Melalui unggahan resmi di akun media sosialnya pada Minggu 26 Oktober 2025, Jule menyampaikan permohonan maaf dan mengakui kesalahannya yang telah mengecewakan banyak pihak, termasuk sang suami, Na Daehoon, dan ketiga anaknya.
BACA JUGA:Pemprov DKI Telusuri Proyek Jalan Mangkrak Era Ahok di Penjaringan
BACA JUGA:KPK Panggil Anggota DPR Rajiv Dalam Dugaan Korupsi CSR BI-OJK, Begini Perkembangan Kasusnya
Isu dugaan perselingkuhan ini mulai mencuat setelah foto-foto Jule dengan seorang pria yang diduga petinju muda bernama Safrie Ramadhan viral di media sosial.
Na Daehoon, suami Jule yang merupakan selebgram asal Korea Selatan, sempat memberikan respons terlebih dahulu, menyatakan bahwa ia akan tetap kuat demi anak-anaknya dan meminta maaf karena masalah pribadinya menjadi konsumsi publik.
Permintaan Maaf Penuh Penyesalan
Dalam unggahan klarifikasinya, Jule menyampaikan penyesalan mendalam atas apa yang telah terjadi. Meski tidak menyebutkan kata "selingkuh" secara eksplisit, ia memilih untuk tidak mengelak dari situasi yang telah beredar.
BACA JUGA:Nobar Langsung MotoGP Sepang, Federal Oil Ajak Ratusan Konsumen Terpilih
“Dengan segenap kerendahan hati dan penuh harap, saya mohon maaf atas kesalahan yang terjadi,” tulis Jule di Instagram Story-nya, Minggu 26 Oktober 2025.
Jule menyadari bahwa tindakan pribadinya telah menimbulkan dampak yang luas dan menyakiti hati orang-orang terdekatnya. Ia secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada suaminya, Na Daehoon, dan anak-anak mereka.
“Saya tahu saya telah mengecewakan banyak orang, terutama orang yang saya cintai, suami dan anak-anak saya. Saya benar-benar menyesal atas kesalahan yang terjadi,” ujar Jule.
Berjanji Memperbaiki Diri dan Lindungi Pihak Lain
Selain kepada keluarga, Jule juga memohon maaf kepada para pengikut, teman-teman, serta pihak-pihak yang telah bekerjasama dengannya (brand) agar tidak ikut menjadi sasaran hujatan publik.