Najelaa Shihab Buka Suara Soal Grup WA Nadiem 'Mas Menteri Core Team': Kami Tak Pernah Bahas Chromebook

Selasa 28-10-2025,17:05 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Pendiri sekolah Cikal dan blended learning Sekolah Murid Merdeka (SMM), Najelaa Shihab, mengakui pernah berada dalam satu grup WhatsApp (WA) 'Mas Menteri Core Team' bersama dengan tersangka pengadaan Chromebook Nadiem Makarim.

"Saya bersama total puluhan orang lainnya, ada di beberapa WA grup bersama Nadiem Makarim maupun mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal, serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim," ujarnya kepada awak media, Selasa, 28 Oktober 2025.

Najelaa menerangkan, dirinya membahas soal saran maupun usulan dan kajian kebijakan pendidikan sesuai peran Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) dalam mendukung kementerian.

BACA JUGA:Masuk Grup WA 'Mas Menteri Core' Bareng Nadiem Makarim, Najelaa Shihab Beri Penjelasan

Pembahasan di dalam grup WA itu antara lain membahas soal pengembangan kurikulum dan penerimaan peserta didik baru.

Najelaa menegaskan bahwa ia tidak pernah membahas secara khusus tentang persiapan pengadaan Chromebook atau peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

Sebab, kata Najelaa, hal itu bukan bagian dari lingkup pekerjaan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSP) yakni substansi kebijakan pendidikan.

"Saya tidak pernah ikut membahas baik secara langsung maupun dalam WA group khusus tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook dan peralatan Teknologi Informasi," tegasnya.

BACA JUGA:Masih Pemulihan Pasca Operasi, Jadi Alasan Kejagung Periksa Nadiem di Kejari Jaksel

"Karena program ini bukan lah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana," sambung Najelaa.

Sebelumnya, pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Abby, mengatakan anggota grup itu terdapat beberapa pakar hingga ahli yang menekuni bidang terkait. 

Termasuk ada mantan Staf Khusus (Stafsus) Nadiem: Fiona Handayani dan Jurist Tan, hingga Najeela Shihab selaku pakar pendidikan.

"Di situ ada Jurist Tan, ada Fiona, ada Najeela, dan lain-lain ya yang sebenarnya membahas hal yang sama," kata Abby.

BACA JUGA:Masih Pemulihan Pasca Operasi, Jadi Alasan Kejagung Periksa Nadiem di Kejari Jaksel

"Grup dibuat untuk menjadi forum diskusi dan tempat brainstorming dalam menyiapkan strategi kebijakan pendidikan," sambungnya.

Kategori :