Dalam penelitian ini, lanjutnya, kebaruan (novelty) penelitian dilakukan dengan mengintegrasikan variabel-variabel yang ada dalam TAM (Technology Acceptance Model), yaitu perceived usefulness, dan perceived ease of use, dengan Prior experience yang terdiri dari technology discomfort dan customers experience. Melalui integrasi ini diharapkan akan meningkatkan kekuatan penjelasan TAM terkait minat membeli kendaraan listrik dari sudut pandang konsumen.
“Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberi masukan bagi kebijakan dan strategi pemerintah sekaligus pelaku usaha kendaraan listrik dalam mendorong minat pembelian kendaraan listrik di Indonesia,” paparnya.
Yui Hastoro pengamat otomotif yang turut hadir dalam sidang terbuka ini mengatakan, setuju yang disampaikan oleh Hendra Noor Saleh dalam disertasinya membahas fungsi market driven.
"Saya rasakan ini penting sekali berubah, karena mobil listrik itu saat ini banyaknya dari kebijakan pemerintah. Dan dengan adanya market driven ini cukup bagus, sehingga dari sisi positifnya berdasarkan dari kustomer mobil.
BACA JUGA:Profil Fransiska Melani Direktur Mecimapro Jadi Tersangka Penggelapan Dana Konser TWICE
BACA JUGA:Dukung Industri Modest Fashion Kemendag dan IFC Siap Gelar Jakarta Muslim Fashion Week 2026
“Kedua, Dia juga membahas pembentukan Electrical Vehicle (EV) Center, dimana itu juga sesuatu yang positif untuk menjadikan bagi kustomer untuk memahami mobil listrik. Jadi EV Center itu bukan hanya soal jualan mobil saja, jual sparpart dan service saja. Tetapi sebetulnya yang lebih penting adanya EV Center ini adalah untuk pembelajaran kustomer terhadap tipe-tipe mobil listrik itu apa saja,” jelas Yui Hastoro.
Lebih lanjut mantan direksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan dengan EV Center ini diharapkan bisa sebagai fasilitator untuk mengedukasi kustomer untuk membahami semua teknologi kendaraan baik mobil konvensional, mobil hybrid atau pun mobil listrik, apa saja kelebihan dan keuntungannya dalam penggunaan mobil tersebut.
Di tempat yang sama Rudi MF, Project Manager Indonesia International Motor Show (IIMS) – Dyandra Promosindo menyampaikan apresiasi dan menyampaikan selamat kepada Hendra Noor Saleh atau Kohen yang telah mengikuti Sidang Terbuka Promosi Doktor, dengan hasil predikat Cum Laude IPK 4.00 sehingga berhak menyandang gelar Doktor.
“Semoga hasil yang diraih hari ini bisa bermanfaat terutama untuk kalangan industri sebagai bahan rujukan industri untuk menarik konsumennya dan menerapkan saran-sarannya agar bisa merebut pasar yang lebih baik lagi, sehingga kendaraan listrik (EV) bisa berkembang lebih baik lagi di Indonesia,” ungkap Rudi.
Sementara Prof. Dr. Wasiaturrahma, SE.,M.Si., Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya yang khusus datang untuk menghadiri sidang terbuka ini, didaulat memberikan sambutan di akhir acara menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Hendra Noor Saleh, karena di usia yang tidak muda lagi masih semangat menimba ilmu.
“Kanda saya ini menjadi inspirasi bahwa tidak ada kata terlambat untuk terus menuntut ilmu. Sekali lagi selamat semoga ilmunya memberikan manfaat dan kontribusi khususnya bagi pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Industri Modest Fashion Kemendag dan IFC Siap Gelar Jakarta Muslim Fashion Week 2026
Hendra Noor Saleh, sebelumnya sudah meraih gelar Doctor Business Administration (DBA) dari kampus Philippines Women's University (PWU), Manila - Filipina.
Karyanya di dunia jurnalistik malang-melintang. Puluhan tahun menekuni profesi jurnalistik di beberapa media dalam payung Kompas Gramedia.