JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah antisipasi lonjakan penumpang pesawat menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Pemerintah telah menyiapkan kebijakan penambahan kapasitas transportasi udara.
Kebijakan itu dibuat baik melalui jadwal penerbangan tambahan (extra flight) dan penggunaan pesawat berkapasitas besar pada rute-rute favorit masyarakat.
"Libur Nataru selalu menjadi momen penting bagi sektor penerbangan nasional. Ini saat yang tepat untuk menguji kesiapan layanan sekaligus memperkuat konektivitas antardaerah,” ucap Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pada Sabtu, 1 November 2025.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Kemenhub Bakal Periksa Kendaraan Sekaligus Sopir Bus
Pastikan Konektivitas dan Kenyamanan Penumpang
Penyesuaian kapasitas ini dilakukan demi memastikan konektivitas antarwilayah tetap lancar, serta menjamin masyarakat bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan biaya yang terjangkau.
Pemerintah juga berupaya menekan tarif agar tidak terjadi lonjakan harga di masa puncak perjalanan.
Tiket Pesawat Ekonomi Diskon Hingga 14 Persen
Salah satu kebijakan utama yang disiapkan Kemenhub adalah penurunan tarif tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13–14 persen.
Program diskon tiket pesawat ini berlaku mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dan melibatkan seluruh maskapai nasional.
BACA JUGA:Harga Tiket Kereta Ekonomi Jakarta-Surbaya untuk Persiapan Mudik Nataru 2025/2026
Maskapai Garuda Indonesia menjadi salah satu yang pertama menerapkan kebijakan tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, mengatakan promo tiket dengan harga lebih rendah sudah mulai diberlakukan sejak 22 Oktober 2025.
“Inisiatif ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan pergerakan penumpang tetap lancar di musim liburan,” ujarnya.
Kolaborasi Pemerintah, Maskapai, dan Pengelola Bandara
Menhub Dudy menekankan pentingnya kerja sama semua pihak — mulai dari maskapai penerbangan, pengelola bandara, hingga instansi terkait — agar arus perjalanan udara selama Nataru berjalan optimal.
“Sinergi antara pemerintah dan pelaku industri penerbangan menjadi kunci dalam menjaga kelancaran arus penumpang, keamanan, dan keselamatan penerbangan,” tegasnya.