BACA JUGA:MyTISI IFC Bali 2025: Ajang Sepak Bola Muda dan Sport Tourism yang Dongkrak Ekonomi Lokal
BACA JUGA:Link Live Streaming Hylo Open 2025, Perjuangan Tiga Ganda Putra di Laga Pembuka
Salah satu penyumbang emas datang dari Qonitah Ikhtiar Syakuroh di nomor Tunggal Putri SL3.
Atlet muda ini tampil impresif saat menghadapi unggulan kedua asal Nigeria, Mariam Eniola Bolaji, yang terpaksa mundur karena cedera di gim pertama dengan skor 20–16.
"Saya tidak menyangka hasilnya seperti ini. Kemenangan ini saya persembahkan untuk orangtua dan pelatih yang selalu mendukung," ungkap Qonitah.
Keberhasilan mempertahankan gelar juara umum empat kali berturut-turut menjadi momentum penting bagi dunia para badminton Indonesia.
Di tengah meningkatnya level kompetisi dan munculnya kekuatan baru dari luar negeri, Indonesia mampu menunjukkan kedewasaan, soliditas, dan semangat pantang menyerah.
Turnamen Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 bukan hanya menjadi ajang unjuk gigi atlet disabilitas Indonesia, tetapi juga simbol kemajuan ekosistem olahraga inklusif yang terus berkembang di Tanah Air.