MQKN 2025, Forum Pesantren FPTP Gelar Final Baca Kitab Kuning di Kantor DPP PKB

Jumat 07-11-2025,12:48 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID – Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) akan menggelar Semifinal dan Final Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Gedung DPP PKB, Jakarta Pusat, pada 8–9 November 2025.

Direktur FPTP KH Saifullah Ma’shum menjelaskan, ajang ini diselenggarakan untuk menyambut Hari Santri Nasional 2025 sekaligus merawat semangat ihyaut turats atau menghidupkan tradisi keilmuan pesantren.

“MQKN bukan sekadar lomba baca kitab, tapi upaya menjaga khazanah pesantren yang telah melahirkan banyak ulama dan cendekiawan. Tradisi kitab kuning adalah ruh dunia pesantren yang harus terus hidup,” ujar KH Saifullah, Jumat (7/11/2025).

BACA JUGA:Cak Imin Terapkan Syarat Ini Bagi yang Ingin Dihapuskan Tunggakan BPJS Kesehatan

BACA JUGA:Ultimatum Gubernur Jakarta! PT Adhi Karya Diberi Waktu Sebulan Bongkar Tiang Monorel

Kompetisi MQKN 2025 sudah dimulai sejak awal Oktober melalui tahap seleksi berbasis video. Para peserta diminta membaca kitab kuning bidang fiqih siyasah seperti Ahkamus Sultoniah, Ghiyatsul Umam, dan Siyasah Syar’iyah.

Tahap semifinal dan final akan dinilai oleh dewan juri nasional, di antaranya:

  • KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Umum PBNU
  • KH Yusuf Chudlori, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo
  • Hindun Anisah dan Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, anggota DPR RI
  • serta sejumlah pakar dan kiai pesantren.

Aspek penilaian meliputi ketepatan membaca teks, kefasihan, kemampuan memberi makna dan kontekstualisasi, serta relevansi pemikiran peserta dengan isu sosial-politik kekinian.

KH Saifullah menegaskan, penyelenggaraan MQKN adalah bentuk nyata keterikatan FPTP dan PKB dengan dunia pesantren.

BACA JUGA:Saat Prabowo Tanggung Utang Whoosh: Jangan Panik, Bangsa Kita Kuat!

BACA JUGA:Jejak Pilu Monorel Jakarta: Puing Estetika dan Janji Ruang Hijau di Rasuna Said

“Transformasi pesantren berpegang pada prinsip al muhafadlotu ‘alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah — merawat yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik,” ujarnya.

Sebanyak 30 peserta semifinalis dari berbagai provinsi dan pesantren di seluruh Indonesia akan berkompetisi memperebutkan posisi enam besar untuk melaju ke babak final.

Kategori :