Angsa Hitam

Selasa 11-11-2025,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

Judul skenario itu: "Angsa Hitam". Yang membawakan: Andi Widjajanto. Pentasnya: Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Arenanya: Pullman Hotel, Jakarta.

"Apakah kita siap menghadapi keadaan Angsa Hitam," ujar Andi Widjajanto di seminar pertahanan nasional pekan lalu itu.

Presiden SBY (2004-2014), juga melihat lembaga-lembaga internasional melemah. Mulai PBB sampai APEC. Pun di regional tingkat ASEAN.

"Saya malu. Untuk mengatasi konflik sesama anggota ASEAN sampai minta Amerika Serikat turun tangan," ujar SBY dalam keynote speech hari itu.

Sudah lama saya tidak bertemu Pak SBY. Terakhir sekelebatan ketika bersalaman di acara bedah buku Mbak Tutut tiga-empat bulan lalu.

Kini tubuh Pak SBY kelihatan jauh lebih langsing. Ia hari itu memperkenalkan diri dalam jabatan barunya: "predikat saya sekarang adalah seniman".

Presiden SBY memang banyak cawe-cawe dalam seni lukis tahun-tahun terakhir ini. Di samping mencipta lagu dan menyanyi.


--

Konflik dua negara yang dimaksud Pak SBY adalah kontak senjata di perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Tahun lalu. Saat itu seperti tidak ada inisiatif yang datang dari sesama anggota ASEAN untuk menyelesaikannya. Donald Trump-lah yang turun tangan.

Purnomo Yusgiantoro sendiri adalah penasihat Presiden Prabowo di bidang energi. Ia mantan menteri ESDM. Juga mantan menteri pertahanan. Kini ia menjadi pimpinan puncak di Universitas Pertahanan (Unhan). Maka banyak mahasiswa S-2 Unhan yang hadir. Termasuk dari salah satu jurusannya: prodi keadaan krisis. Itulah prodi satu-satunya di seluruh Indonesia.

Saya juga bertemu banyak teman lama. Dua mantan menlu (Hasan Wirajuda dan Alwi Shihab), mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto yang kami sebut sebagai ''ketua kelas'' di kabinet Pak SBY, banyak pula jenderal yang dulu olahraga pagi di Monas.

Pertanyaan besarnya: Apakah skenario Angsa Hitam ini gejala permanen atau hanya sementara.

"Kalau ini gejala sementara, solusinya mudah. Tidak perlu ada upaya apa-apa. Kita tunggu saja sampai tahun 2029," ujar Andi yang ''berani'' meletakkan jabatan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Di tahun 2029 itu Donald Trump memang berhenti sebagai Presiden Amerika. Tapi tetap saja tanda tanya: siapa yang akan menggantikannya. Di sini tetap bisa muncul skenario Angsa Hitam. Apalagi kalau yang terpilih JD Vance, wapres Trump sekarang.

Istilah politik ''Angsa Hitam'' muncul sudah sejak lama: tahun 1600-an. Yakni sejak ada orang Eropa ke Australia. Di benua baru itu Si Eropa terkejut: ternyata tidak semua angsa itu berwarna putih. Di Australia mereka kaget: menemukan ada angsa berwarna hitam. Berarti tidak benar kepercayaan lama semua angsa itu berwarna putih.

Sejak itulah kejutan-kejutan dalam politik diistilahkan dengan Angsa Hitam. Itu untuk menggambarkan keadaan yang tidak normal.

Bebek juga sering dipakai untuk istilah politik: membebek. Masih ada satu lagi: lame duck. Bebek pincang. Yakni untuk menggambarkan ketidakberdayaan pemimpin puncak karena hilangnya dukungan. Atau pemimpin yang tidak lagi dipatuhi karena masa jabatannya akan berakhir.

Awalnya istilah ''bebek pincang'' lahir dari bursa saham di Inggris. Yakni untuk menggambarkan orang-orang yang ''kalah'' dalam perdagangan saham. Mereka meninggalkan bursa dengan loyo dan tertatih seperti bebek pincang yang tidak lagi mampu membebek di belakang rombongan.

Di politik istilah itu muncul untuk menggambarkan ''pincangnya'' fungsi seorang presiden yang masih menjabat tapi sudah kalah Pemilu. Dari situ muncul aturan di mana-mana untuk memperpendek ''presiden lame duck''.

Di Indonesia ''periode lame duck'' itu masih sangat lama: enam bulan. Belum ada perubahan. Di bulan Juli, presiden baru terpilih, Januari baru dilantik. Masa ''lame duck'' tidak terjadi di periode pertama presiden yang terpilih untuk masa jabatan berikutnya.

Andi Widjajanto menjadi bintang di seminar itu. Ia seperti ayahnya: Jenderal Theo Syafi'i. Sulit tersenyum, dingin, hanya bicara seperlunya, tapi analisisnya tajam.


--

Almarhum Theo adalah jenderal intelektual di TNI yang seumur hidupnya lebih banyak di dunia intelijen. Di masa purnawirannya, Theo aktif sebagai pemikir dan tokoh PDI-Perjuangan. Pun Andi Widjajanto, kini di DPP partai banteng itu.

Skenario Angsa Hitam itu muncul bukan hanya karena tampilnya Trump. "Stabilitas dunia kini seperti ditentukan hanya oleh tiga orang. Donald Trump, Xi Jinping, dan Vladimir Putin," katanya. Tiga-tiganya sosok yang sulit diprediksi. Perang dunia ketiga bisa datang dari hubungan tiga orang itu.

Meski Andi menyajikan empat skenario masa depan pertahanan, tapi skenario Angsa Hitam yang banyak dibahas. Terutama soal hubungan tiga pemimpin dunia tersebut.

Tapi Andi justru tidak terlalu khawatir dengan ''ketidaknormalan'' Donald Trump. Di Amerika Serikat sistem demokrasinya berjalan. Ada kontrol pengimbang. Masa jabatan presiden juga ada batasnya: dua periode.

Yang perlu jadi perhatian justru Putin. Dominasi Putin di Rusia sangat mutlak. Rusia memiliki senjata nuklir pula.

Dan lagi, Rusia seperti punya dendam yang harus terbalaskan.

Dendam mendalam itu: dibubarkannya negara Uni Soviet oleh pimpinan Rusia saat itu: Gorbachev. Sebanyak 15 negara bagian dilepaskan menjadi negara merdeka. Tinggal Rusia. Putin sangat menyesalkan mengapa itu terjadi di tahun 1991.

Dendam lainnya: dilikuidasinya Pakta Warsawa –pakta pertahanan blok Soviet untuk mengimbangi NATO di Barat.

Waktu itu ada komitmen: NATO tidak akan memperluas diri. Juga tidak akan menempatkan senjata strategis di dekat Rusia. Ternyata dua komitmen itu diingkari oleh Barat.

"Apakah komitmen itu tertulis?"

"Sayangnya: tidak," ujar Prof Dr Surachman dari fakultas hubungan internasional Universitas Indonesia. Disertasi doktor Surachman membahas soal NATO. Penelitiannya dilakukan di markas besar NATO di Brussel, Belgia.

"Tapi adanya komitmen itu selalu dimuat dalam karya-karya ilmiah tokoh ternama," katanya. "Tidak pernah ada bantahan terhadap isi naskah-naskah itu," tambahnya.

Skenario Angsa Hitam akan terus mewarnai kondisi global ke depan. Kini Angsa Hitam justru berkembang ke mana-mana –seiring dengan melemahnya peran lembaga-lembaga internasional.

"Bayangkan, begitu parahnya keadaan di Gaza, PBB tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Presiden SBY.

Di New York, Angsa Hitam itu bertelur putih: Zohran Mamdani. Ia diramalkan memang tidak bisa menumbangkan Trump tapi bisa membuatnya seperti lame duck: yakni saat tahun depan dilaksanakan Pemilu Legislatif di Amerika.

Bisa jadi, kata ramalan itu, wabah ''Mamdani'' akan membuat Demokrat menguasai Kongres. Saat itulah Trump jadi bebek pincang. Lalu disembelih lewat impeachment.

Bagi saya bupati Ponorogo dan Nganjuk juga Angsa Hitam yang berbulu putih.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 10 November 2025: Pasien Prabowo

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BUTET, CAK LONTONG, DAN DOKTER POLITIK.. Lucu juga ya — ternyata teater “Pasien No 1” bisa berubah jadi cermin politik nasional. Butet mungkin tak sadar, atau malah sadar 1.000%, naskahnya cocok banget dengan kondisi kita. Yang datang pertama justru disuruh bersih-bersih toilet, sementara yang datang belakangan malah dapat prioritas. Mirip antrean proyek, bukan antrean pasien. Kalau Butet mewakili rakyat yang sabar menunggu giliran “disembuhkan”, maka Cak Lontong dan Akbar adalah simbol birokrasi saat ini. Lucu tapi bikin pusing. Bedanya, penonton di TIM tertawa, sementara rakyat di dunia nyata hanya bisa senyum kecut. Lalu masuklah “Dokter Prabowo” dengan tim reformasinya. Kita tunggu apakah resepnya ampuh — atau cuma vitamin pereda gejala. Soalnya, penyakit hukum di negeri ini sudah kronis. Sering kambuh tiap "musim jabatan". Tapi ya sudahlah, minimal sekarang kita punya harapan baru. Kalau gagal juga, mungkin Butet bisa lanjut bikin sekuel: “Pasien No 1, Revisi Kedua.” Durasi boleh 3,5 jam lagi. Tapi, misalnya penontonnya anggota Polri semua. Biar bisa sekalian terapi tawa kolektif. ### Nanti tanggal 1 Juli 2026 aja. Dan jangan lupa undang saya. He he.. Gratis juga gpp..

rid kc

Apakah tim reformasi polri ini akan berhasil? Saya termasuk golongan orang pesimis dalam hal reformasi Polri. Coba lihat sejak mendaftar jadi Polri sudah aroma korupsi luar biasa. Kalau jadi pasti mikir bagaimana cara mengembalikan modal awal itu. Sederhana sekali. Jadilah seperti sekarang ini. Yang bisa masuk akpol ya anaknya para petinggi dan yang punya duit. Kalaupun ada anaknya orang tidak punya itu tidak sampai 1% dan yang 1% itu diblow up media besar-besaran.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DIALOG: SIAPA PASIEN NOMOR 2? Butet: Lontong, aku ini masih penasaran. Kalau hukum sudah jadi Pasien Nomor 1, lalu siapa Pasien Nomor 2? Cak Lontong: Hmm… bisa jadi ekonomi, But. Soalnya belakangan rakyat makin kreatif cari penghasilan — dari jualan online sampai jual suara di medsos. Bedanya, yang terakhir itu enggak bisa dikembalikan ke keranjang belanja. Butet: Wah, bisa juga. Tapi aku curiga pasien berikutnya itu etika politik. Sudah kritis, tapi masih sering dibilang “baik-baik saja, cuma kurang tidur kekuasaan.” Cak Lontong: Kalau begitu, dokternya harus siapa? Jangan aku, ya. Aku cuma bisa kasih resep humor. Itu pun efek sampingnya, bisa bikin ketagihan ketawa. Bukan tobat. Butet: Tenang, mungkin nanti “Dokter Prabowo” buka klinik baru. Klinik Reformasi Lanjutan. Pasien boleh daftar lewat e-KTP, asal jangan bawa amplop. Cak Lontong: Setuju! Tapi tolong, kalau aku nanti yang sakit, jangan disuruh bersih-bersih toilet lagi. Butet: Tenang, Lon. Kali ini kamu bukan pasien. Kamu tenaga medis—bagian hiburan pasien rawat inap bangsa ini.

Kujang Amburadul

Tentu pertunjukan berikut tetap Pasien No 1, karena yg nomor 2 dan seterusnya kan sudah diperiksa, walau kesembuhannya masih dipertanyakan juga sih. Cuma, diperiksanya beneran gak nih, walau dokter2nya sih spesialis semua. Masalahnya penyakitnya bejibun dan pasiennya termasuk bandel. Mungkin obat juga gak bakal dia minum, malah diam2 dijualnya pula. Yaaa kalo udah begitu mah mendingan suntik mati aja. Ganti sama orang sehat.

Sri Wasono Widodo

Pasien sengaja. Pada tahun 1980-an di sebuah SMA terjadi peristiwa yang sangat aneh. Seorang siswa kelas XI waktu pelajaran IPA berlangsung tiba-tiba demam mukanya pucat dan tubuhnya berkeringat. Segera dia dibawa ke Puskesmas terdekat dan setelah diberi obat demam dianjurkan pulang oleh dokter. Ternyata kejadian itu berulang pada waktu mata pelajaran IPA berikutnya. Lama-lama gurunya menjadi curiga. Ketika demam lagi dia dibawa ke ruang bimbingan konseling. Setelah diskusi agak lama dengan Guru bimbingan konseling ternyata ketahuan bahwa anak itu sengaja membuat dirinya fake fever sebagai alasan untuk tidak mengikuti pelajaran IPA yang ditakutinya. Caranya adalah dengan mengempit irisan bawang putih di ketiaknya. Dia berhasil mengelabui guru IPA dengan cara substansi mata pelajaran IPA.

Satya Laksana

Tetapi Aparat Penegak Hukum (APH) di zaman reformasi sejajar dengan kepala daerah {KDH). Polres dan Kejari bisa mengusut Bupati/walikota. Dulu zaman orde baru, APH di bawah KDH. kepala daerah kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Gak ada ceritanya KDH diproses hukum. Cuma timbul masalah baru, sekarang KDH dan Pemda jadi sapi perah APH. Harus setor upeti supaya aman.

djokoLodang

-o-- ... Saat menonton di Taman Ismail Marzuki itu awalnya saya heran: tumben Butet tidak jadi pemeran utama. Ia hanya muncul sekelebatan: adegan saat ia mendaftar sebagai pasien. ... *) Perusuh seusia Abah --dan penggemar film-- pasti kenal Alfred Hitchcock. "Master of Suspence and Thriller" yang sering muncul sekelebatan dalam film-film yang disutradarainya. Psycho, salah satu karyanya, menjadi standar film thriller. Banyak film genre tersebut mengacu kepada film buatan 1960 yang dibintangi Anthony Perkins, dan Janet Leigh ini. Alfred Hitchcock kelahiran London, 13 Agustus 1899. Dilansir dari laman biography.com, sebelum terjun ke industri film Hitchcock seorang pekerja di bidang teknik. Ia berangkat ke Hollywood pada 1939, dan film Amerika pertamanya, Rebecca, langsung memenangi Academy Award untuk kategori Film Terbaik. Dalam film Rebecca ini pun Hitchcock muncul sekelebatan. Alfred Hitchcock meninggal pada bulan April 1980. *) Ini yang menarik. Kata-kata terakhirnya (sebelum meninggal) adalah: "One never knows the ending ..." --koJo.-

riansyah harun

Jika di umpamakan di Rumah Sakit yg besar itu, hanya ada 1 dokter yang buka praktek yang sekaligus sebagai Kepala Rumah Sakitnya, pendampingnya sebagai tenaga kesehatan hanya 10 orang yang sekaligus berfungsi sebagai administrasi, dan dibantu oleh komandan security yang juga di back up oleh tambahan kekuatan lainnya....., Namun apa bisa dokter yang hanya 1 orang itu mengatur pasiennya yang membludak...??? Apalagi tiba tiba saja ada maling ayam yang lewat di depan Rumah Sakit, petenteng petenrang, namun securitynya tidak bisa menahannya karena ada permintaan dari Direktur Rumah Sakit yang lama, agar jangan menahannya karena banyak ber jasa membantu Kepala Rumah Sakit ...??? Blunder..... Tapi jangan khawatir, Kepala Rumah Sakit yang baru itu, mulai berbenah, terasa pelan, tidak menimbulkan gaduh, namun jangan khawatir, 3 bulan lagi Rumah Sakit itu akan mulai tertib.

Taufik Hidayat

Waduh judulnya kali ini ngeri ngeri sedap. Jadi saya lebih suka komentar isinya aja deh yaitu tentang Butet dan Pasien No 1. Menurut berita Butet sempat sowan ke istri Pak Hoegeng sebelum pementasan karena memang pasien nob1 ini kisahnya terinspirasi oleh jenderal yang dianggap polisi yang paling hebat hingga saat iniz konon karena berani berseberangan dengan atasannya yang hari ini akan diangkat menjadi pahlawan nasional. Sudah dulu tentang pasien no 1 nya. Kali ini ingin. Cerita tentang sosok di zaman Soviet dan Rusia yang mungkin mirip walau tidak sama dengan Butet. Sosok ini adalah Mukhail Zhavnetsky yang orang Yahudi kelahiran Odessa di Ukraina. Monolog -nya yang mirip stand up comedy pun penuh dengan satir yang mengundang tawa sambil meringis . Tapi tetap aman dari cengkeraman penguasa bahkan di zaman Soviet. Bahkan beliau juga dapat award atau penghargaan .

Belajar ai

Polri ini seperti pasien kronis: penyakitnya banyak, tapi tak mau berobat. Yang ringan ala influenza tilang, panu SKKB, batuk SIM, demam mutasi jabatan, sampai alergi kritik. Nilai per item sepertinya kecil SIM C dari 75.000 menjadi 800.000 tapi menjadi TBC kronis karena terakumulasi total trilyunan, kanker rekayasa kasus, tumor suap jabatan, sirosis etika, dan lupus keadilan. Ironisnya ketua dan anggota tim Reformasi kecuali polri pernah menjadi korban “malpraktik” dari kelas kuli sampai presiden gusdur, Mahfud MD, Jimly, Yusril, bahkan Abah sendiri sempat “disuntik” kasus oleh dokter merangkap magician Brotoseno, dipecat dan dihukum 7 tahun penjara mendadak dangdut aktif lagi menjadi polisi, Alhamdulillah Gusti Allah mboten sare Pasiennya keras kepala katanya sehat bahkan negara pun perlu ekstra kewaspadaan tinggi berhati hati mengobati Tubuh itu tak bisa disembuhkan dengan pil pencitraan ala Reformasi polri. Ia butuh operasi besar — tapi siapa dokter bedahnya, jika semua jarinya ikut gemetar?

Ima Lawaru

Kalau Abah nulis, saya selalu bertanya tanya: Mengapa nama orang Indonesia selalu ditulis lengkap dengan gelar-gelarnya? Sementara ketika Abah menulis nama orang dari luar sangat jarang Abah menulis lengkap dengan gelar-gelarnya? Why n Why? OK. Saya coba menduga-duga jawaban atas pertanyaan saya sendiri. Berdasarkan feeling, kenyataan dan pengalaman: 1. Karena orang Indonesia masih gila gelar. Orang Indonesia begitu gilanya dengan gelar yang berderet-deret di belakang dan depan namanya. Dan akan marah kalau orang lupa menulis gelarnya atau lupa memanggil namanya dengan gelar. Inilah mengapa masih banyak buku-buku karya penulis Indonesia yang nama penulisnya selalu ditulis dengan gelar. Sementara penulis luar hampir jarang menulis nama dengan gelarnya. Alasan utamanya, mereka ingin pembaca menilai karya mereka apa adanya. Tanpa dipengaruhi oleh gelar penulisnya. 2. Abah tidak mengenyam pendidikan formal secara tuntas seperti yang lain. Maka Abah menyebut mereka sebagai bentuk penghormatan, penghargaan atas perjuangan pendidikan mereka. 3. Budaya orang Indonesia adalah akan merasa dihormati kalau gelarnya disebut. Jadi seseorang yang bergelar tapi tidak disebut gelarnya akan dicap kurang ajar dan tidak menghargai orang lain. Sebagai penulis aktif yang pembacanya mayoritas Indonesia, Abah tahu cara memposisikan diri.

Juve Zhang

Pasien MBS ::;;; Neom adalah kota fiksi yg akan diwujudkan oleh MBS 170 km di gurun pasir.....sangat canggih saking canggih nya insinyur dan arsitektur pada bengong....yg datang Insinyur IQ 3 Digit dari Mott MC Donald Amerika bukan kaleng kaleng.....mereka pada pusing lihat struktur nya ....sulit jauh lebih rumit dari bangunan ponpes .....ini kelas Fiksi plus Halusinasi.....wkwkw....konon keuangan sudah berdarah darah.....kemarin ada yg bilang guyur 200 Ton maka Ekonomi Indonesia moncreet keatas .....segitu mudahnya.....Neom sudah habis 800 Triliun Rp belum nampak wujudnya .....sangat mengerikan konon Neom di tunda sementara..... untuk waktu yg gak jelas ....kota fiksi plus Halusinasi....800 Ton Rupiah belum kelihatan wujudnya mirip gelontorkan air ke gurun pasir....Saudi pun Ngos Ngos an bangun Neom sudah gelontorkan 800 ton Rupiah belum nampak wujudnya.... Insinyur dan arsitektur disana bukan kelas kambing....kelas top paling top nya....mereka pun bingung apakah sanggup mewujudkan Neom .....ternyata IKaEn punya kawan.... wkwkwk walaupun baru puluhan Ton diguyur sudah nampak Raja kelelawar...eh Raja Garuda.....kalau Neom masih gelap gulita.....tapi 800 Ton amblas.....Raja Duit Pun mulai Gemetar kakinya....kalau mau lanjut bisa amblas 4500 milyar USD kalau dikalikan Ke Rupiah kalkulator macet......wkwkwk

Tivibox

Menarik sehelai rambut dari tepung tanpa membuat tepungnya berserakan. Ini nyata. Saya pernah melakukannya, dalam arti yang sebenarnya. Saat istri membuat kue, tepung dalam baskom ada rambutnya. Agak panjang. Entah rambut siapa. Kalau saya ambil pakai jari, tepungnya pasti berantakan dan mengotori jari saya. Saya ambil pinset. Itu lho, sepit kecil yang ujungnya tajam. Saya sepit dengan ujungnya lalu ditarik. Selamatlah si tepung tanpa membuat kehebohan. Mereformasi Polri mungkin bisa pakai cara itu. Pakai hati-hati, tajam tapi agak menusuk.

mario handoko

selamat siang bp thamrin. di masa kapolri sutarman. dosen akpol cum guru besar ui. bp sarlito wirawan. sudah mengusulkan reformasi birokrasi polri. dimana pokok pikiran beliau adalah. mabes kecil, polda sedang, polres besar dan polsek kuat. yg artinya kekuatan, personel dan anggaran polisi harusnya dititikberatkan di polsek. di polisi tingkat kecamatan. karna di situlah fungsi polisi sebenarnya. masyarakat menilai polri dari pelayanan polisi yg bertugas di polsek. bukan jenderal2 atau kombes2 di mabes. karna itu. polsek sebaiknya diawaki personel yg cukup dan berkualitas. polsek di kepulauan, seperti maluku. harus dilengkapi kapal2 yg diawaki polisi pelaut. lengkap dgn reserse, bimas, dokkes. lain halnya di papua. polsek harus dilengkapi helikopter, agar bisa mencapai desa2 terpencil. untuk polres, yg membawahi beberapa polsek. harus bisa membantu tenaga ke polsek yg membutuhkan. di polres bisa stand by gegana, brimob, sabhara. polda sebagai koordinator antar polres. harus dilengkapi fasilitas yg mumpuni. seperti labfor. polda ibarat dokter spesialis konsultan. yg dimintai bantuan pas ada pasien luar biasa. mabes yg dipimpin kapolri. cukup kecil saja. personel terbatas beberapa pati dan pamen yg handal. karna bertugas menentukan kebijakan, anggaran, pembinaan, interpol, hearing dengan dpr, dll. organisasi polri yg kecil di mabes, kuat di polsek. agan kukuh seperti piramida mesir. sayang. tampaknya sd saat ini. saran bp prof sarlito hanya jadi makalah dan wacana saja.

Thamrin Dahlan YPTD

Saya kurang sepakat penggunaan kosa-kata Pasien untuk kondisi Polri saat ini. Namun bila di beri tanda kutip "Pasien" lain persoalan. Konotasi apabila ada pasien ada dokter dan ada obat. Bahkan kalau perlu ada tempat perawatan di rumah sakit. Siapa akit berat atau hanya sekedar terserang flu ringan. Ini dia Reformasi Polri jilid 2 setelah Reformasi Struktural, Instrumental dan Kultural. Beberapa Profesor ada di Tim Reformasi beserta mantan Kapolri dan Kapolri Aktif. Harapan Presiden Prabowo Subianto dan Rakyat, hasil kerja Tim benar benar bukan hanya di kertas. Aplikasi dilapangan bagaimana pelayanan publik Polri bisa diandalkan melalui "obat" sakti. Indikator keberhasilan reformasi yaitu rakyat merasa aman, nyaman, dan bersahabat kemudian cinta Polri. Sosok Polri Pelayan, Pelindung dan Pengayom rakyat bukan sekedar slogan namum benar benar teraplikasikan oleh ujung tombak pelayanan di masyarakat. Idealnya reformasi mulai perekrutan, pendidikan dan pelaksanaan tugas. Namun cara ini terlalu panjang. Sudah terlanjur anggota bertugas saat ini diwajibkan menunjukkan kinerja sesuai arahan Tim Reformasi. Saya menerbitkan Buku: Polisi Juga Manusia (2017) Paska Purna berdasarkan Pengalaman 30 tahun mengabdi. Memang ada rasa pesimis. Namun dengan tekad kuat sebagian besar Anggota Polri yang tidak terkontamisasi "main main jabatan" bisa diharapkan Polri berubah.. Kata kunci adalah keteladanan komandan. Mulai Kepala Pos, Kapolsek, Kapolres, Kapolda dan Kapolri.

Imam Subari

Pasien N0.1 tidak hanya menjelaskan urutan nomor antri pasien yang dalam praktreknya bisa disuap sehingga urutan antrean berantakan, tapi juga bisa bermakna simbolik yang ditujukan kepada pemimpin. Artinya, untuk menyembukan penyakit hukum di Indonesia, tidak perlu semua pejabat dan pegawai se Indonesia dijadikan pasien, tapi cukup orang nomer 1 di institusi itu yang disembuhkan. Contoh nyata pernah terjadi di era pemerintahan Presiden SBY saat Kapolri dijabat Jenderal Pol Sutanto. Di era kepemimpinan beliau, perjudian dan premanisme, nyaris hilang di bumi Indonesia. Asal orang nomor 1 di institusi itu tegas dalam ucapan dan tindakan (keteladanan pemimpin), anak buah di bawahnya pasti siap grak. Saya membayangkan, kalau semua orang nomor 1 di semua instansi/kementerian di Indonesia yang jadi pasien dokter Prabowo kondisi kesehatannya bisa seperti Jenderal Pol Sutanto, Insya Allah negeri adil makmur sejahtera ada di depan mata.

Jokosp Sp

Saya kok punya firasat Pak Prof Mahfud MD akhirnya akan keluar dari team reformasi. Ada alasannya?. Di atas mejanya beliau sudah banyak tuntutan dari masyarakat dan mantan petinggi POLRI yang memang menginginkan reformasi di tubuh POLRI. Hubungannya dengan keluar tadi apa?. Jumlah tuntutan yang akan diperbaiki banyak secara menyeluruh dalam aturan, hukum dan organisasi POLRI. Mungkin bahkan lebih dari 30 item tuntutan. Sementara dalam team reformasi itu ada KAPOLRI aktif yang tentu saja akan mempertahankan ego dan kebijakan yang sudah ada dalam tubuh POLRI sendiri. Akhirnya akan terjadi banyak negosiasi untuk kepentingan POLRI saat ini. Bukan memperbaiki POLRI untuk masa depan. Ada lagi masalahnya?. Secara umum sudah diketahui oleh masyarakat bahwa KAPOLRI diinginkan diganti, tetapi Presiden malah "Nabok Nyilih Tangan" lewat team reformasi. Ada apa?. Seperti nunggu sinetron panjang yang tak habis serialnya.

Liáng - βιολί ζήτα

Hari Pahlawan-nya Bermuda Bermuda - sebuah wilayah di seberang Laut Inggris Raya. Meskipun memiliki pemerintahannya sendiri (biasa disebut pemerintahan lokal) - Kepala Negara Bermuda adalah Ratu atau Raja Inggris. Urusan pertahanan dan luar negeri Bermuda - ditangani oleh Pemerintah Inggris. Uniknya..... Bermuda yang tidak pernah terlibat perang, justru memiliki National Heroes Day atau Hari Pahlawan Nasional. Sepertinya Bermuda memiliki definisi tersendiri mengenai "apa yang dimaksud dengan pahlawan"..... Penjelasan mereka sebagai berikut : [1/2]

Juve Zhang

Pasien VVIP bagi suhu Xi Jin Ping dan grand master Putin jelas Venezuela.....dua suhu kirim alat perang canggih....mereka ingin Merontokkan F35 siluman....jagat Maya bisa gempa jika F35 siluman rontok dimakan Rudal kecil Tiongkok dan Rusia.....ini kesempatan sekali seumur hidup....once in a life time....entah bahsa Mandarin nya apa prof Wilwa yg tahu.... Tiongkok kirim teknisi radar dan rudal..... Russia kirim teknisi radar rudal plus Wagner....untuk kombat langsung dengan Green Barrett......merek eks Ukraina.....siap masuk perang brutal bayaran ok.....bos Maduro Minta suhu Xi sediakan Fulus bayar dengan minyak....suhu Xi senyum lebar....vene minyak nya terbesar dunia...juga Tiongkok sudah inpestor gede sekali di Vene.....sekali ini gebuk amerikana langsung ke F35nya....heboh jikaf35 rontok 5 biji ketika masuk Vene.....Vene daratan luas....gampang Gebuk F35....kalau jatuh gampang tentara Vene dan Wagner Merontokkan F35.....suhu Xi gak perlu nama besar cukup tahu lemahnya F35......

djokoLodang

-o-- + Kurasa ucapan terima kasih itu urusan perempuan. Kami para lelaki tidak butuh ucapan terima kasih setiap kali melakukan sesuatu yang baik. - Oh, Kangmas, ... benarkah,? + Benar sekali! - Kangmas juga? Tidak butuh ucapan terima kasih dariku? Setelah tadi bantu mengepel lantai dapur? + Tidak perlu. Aku hanya mengharapkan kue hangat yang baru dimasak, di dapur yang kubersihkan tadi. --koJo.-

yea aina

Kalau dokter mendiagnosa penyakit pasien, tentu akan banyak bertanya. Gejala apa saja yang dialami pasien. Jawaban jujur pasien, dengan diperkuat data lab, akan mengurangi resiko keliru diagnosa. Yang repot kalau "pasien" tidak merasa sakit. Apapun diagnosa "dokter" akan berusaha dibantah. Pasien banyak berbohong. Mungkin semua bukti data lab akan dipalsukan juga. Semakin besar upaya penyembuhan, semakin kuat perlawanan pasiennya ups... penyakitnya.

MZ ARIFIN UMAR ZAIN

3 Oktober 1945 Pekalongan mendahului melawan Jepang. Sekitar 35 pahlawan yg gugur. Semoga berbarokah.

Bahtiar HS

Reformasi POLRI dlm kacamata rakyat jelantah spt saya tdk usah luk-muluk. Di Surabaya, tempat saya tinggal, ada sebuah Radio yg terkenal, yakni Radio Suara Surabaya (SS). Dulu radio ini terkenal dg prg Kelana Kota-nya. Orang ke mana2 dengerin SS biar tahu jalan macet, kecelakaan, dan apapun di jalan yg akan mereka lewati, shg bs cari alternatif secepatnya. Tp kini, hampir tiap hari SS menerima jg laporan kehilangan: mobil, spd motor, anak, ayah/ibu, kakek. Bahkan kucing dan anjing hilang! Juga peristiwa kejahatan: penipuan investasi bodong, orderan palsu, phising, gendam, begal, rampok, maling, dsb. Dan tiap kali terima laporan gitu, penyiar pasti akan tanya, "Sudah lapor polisi?" Dan seringnya dijawab belum, yg lalu disarankan utk segera lapor. Anehnya, dari jaringan pendengar radio SS itu tidak jarang yg hilang segera bs ditemukan krn mrk semua rela menjadi "mata" bagi SS utk menemukan yg hilang. Masy jd respek dan cinta dong sama SS. Mengapa masy tidak atau enggan lapor dulu ke polisi utk kasus yg menimpanya itu? Ya jawaban paling lugas dan jujur soal: trust. Kepercayaan. Yg itu kian tipis di masa kini kepada POLRI kita. Padahal semboyannya melindungi dan mengayomi. Blm lg kalau mereka ditanya, mengapa gak lapor polisi? Coba cek! Jawabannya kira2 semisal ini: ketemu blm tentu, nambah biaya pasti! Coba dari sini saja reformasi POLRI itu dimulai. Tingkatkan kepercayaan masy. Dimulai dari ATAS! Insya Allah efek dominonya akan sangat luar biasa! Bravo POLRI!

Gregorius Indiarto

dr; keluhannya apa pak. Pasien; sakit dr. dr; iya, bagian tubuh mana yang sakit? Pasien; bagian sini dr (sambil menunjuk kedua lutut) dr; ?? ... Coba bapak berdiri, angkat satu kaki,...lagi,.....kaki sebelah, .... Turunkan,.... Angkat lagi,... Coba jalan, jalan di tempat. Ada yang sakit? Pasien; tidak dr. dr; bapak pernah periksa ke dokter sebelumnya, sebelum dirujuk kesini. Apa kata dokter waktu itu? Pasien; kata dokter ada masalah di otak saya, mangkanya di rujuk kemari. dr; ? @&#$$@?! *??? (dr menulis permintaan pemeriksaan penunjang medis). Suster, tolong antar pasien ke bagian radiologi. Suster I; siap dr. Suster II: dr minta pemeriksaan scanning kepala? dr; ya. Suster II; (Penasaran, lihat catatan, alamat pasien : KONOHA) Ooooo... dr; kenapa? Suster II; alamat pasien dr (sambil menunjukkan map yang tertera alamat pasien). dr. Ooooo,..... Sakit kepala, ditanya yang ditunjuk dengkul. Atau...... Siapapun dokternya, sehebat apapun dokternya, kalau pasien tidak jujur, tidak ada niat sembuh tetap sulit untuk disembuhkan. Met sore, salam sehat, damai dan bahagia.

Belajar ai

Saya pernah mendengar langsung dari seorang manajer perumahan elite, rumah-rumah di sana harganya miliaran. Suatu hari ia menelpon salah satu pemiliknya seorang perwira polisi untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Jawabannya membuat tertegun dan miris: “Emang saya punya rumah di situ?” Begitulah, kekayaan di titik tertentu bisa membuat seseorang lupa aset sendiri. Bukan karena pikun, tapi karena jumlahnya sudah di luar jangkauan ingatan. Barangkali inilah gejala ketamakan akut stadium akhir penyakit khas Pasien Nomor 1 , atas nama Zarof Ricar pegawai Mahkamah Agung Sementara di sisi lain, rakyat kecil justru hafal setiap tanggal jatuh tempo cicilan, ditilang karena pentil motor tidak standar warna hitam, ditilang memuat dagangan plastik eceran di belakang mobil xenia dll Di negeri ini, kemiskinan mengajarkan menghitung receh ,sedangkan kekayaan mengajarkan cara melupakan sumbernya. Miris, tapi nyata.

Johannes Kitono

Siapa pasien siapa dokter. Judul Pasien Prabowo seperti menjadikan POLRI pasien yang kena CA. Reformasi POLRI. Dalam 3 bulan akan dilaporkan diagnosanya , kata Prof Jimly Asshiddiqie Ketua Tim Reformasi. Ini pernyataan yang berani tapi juga gegabah. Penyakit Polri sudah kronis dan tidak mungkin bisa sembuh dalam waktu singkat. Perlu satu atau dua generasi. Apalagi anggota Tim melibatkan Kapolri dan beberapa ex Kapolri. Seharusnya anggota Tim juga ada Ketua PP dan Grib.Jadi nara sumber bagaimana ormas berkelindan dengan polisi. Anton Sudjarwo ( alm ) ex Kapolri dengan jujur berkata : Orang hilang kambing lapor polisi seperti kehilangan kerbau. Gede ongkosnya. Dulu pernah kena tipu 265 juta lapor ke Kombes teman tenis.Sambil ketawa ybs jawab, nanti kalau sudah kena 20 mily baru akan dibantu urus ke Polda. Tim Reformasi sebaiknya study banding dulu ke Hongkong. Pada tahun 1970 an pemerintah Hongkong sukses lakukan Reformasi Polisi. Saat itu Polisi dan mafia kerjasama erat. Polisi backing mafia dan tentu dapat setoran. Susah bedakan mafia yang berseragam polisi dengan polisi asli. Cerita polisi mafia ini banyak dijadikan film oleh Shaw Brothers. Polisi di Inggris dipanggil Bobby. Mereka bekerja serius mengabdi dan dicintai masyarakat. Bahkan ada kode etik dikalangan dunia hitam. Boleh mencuri asal jangan menyakiti si Bobby. Kita tentu boleh bermimpi Tim Reformasi akan melahirkan Polisi Bobby. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

 
Tags : #zohran mamdani #xi jinping #vladimir putin #uni soviet #theo syafi’i #rusia #pdi-perjuangan #pakta warsawa #nato #lame duck #jd vance #donald trump #bebak pincang #angsa hitam #andi widjajanto #amerika serikat
Kategori :

Terkait

Jumat 28-11-2025,04:38 WIB

Empat Dimensi

Selasa 11-11-2025,04:00 WIB

Angsa Hitam

Selasa 04-11-2025,04:03 WIB

Ahlan Zohran

Terpopuler

Jumat 19-12-2025,04:00 WIB

Anwar Ali

Terkini