"Untuk powernya adalah sumber api kemudian air plastiknya menggunakan wadah simple orang waktunya itu tergantung panjang pendeknya sungguh kalau sesungguhnya lebih pendek begitu lebih cepat," imbuhnya.
Diterangkannya, akibat bom tersebut berdampak pada kerusakan gendang telinga.
"Kemudian dampak ledakan pada untuk itu menyebabkan kerusakan pada gendang telinga," terangnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru terkait kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
BACA JUGA:Viral! Jalan Tol Bitung Tangerang Diterobos Pemotor Saban Hari, Kok Bisa?
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan polisi menemukan terduga ABH berinisial NF membawa tujuh peledak, dimana empat di antaranya meledak di dua lokasi berbeda.
Diungkapkannya, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan sejumlah bahan peledak masih tersisa dan telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Benar, ada tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku. Empat meledak di dua lokasi, dan tiga lainnya tidak meledak," katanya kepada awak media.