“Pasar global mungkin memaafkan satu insiden, tetapi tidak akan melupakan kesan bahwa tata kelola risiko di negara tersebut lemah,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta menyatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, 24 perusahaan yang terkontaminasi tersebut diketahui bergerak di bidang makanan, pengelolaan limbah, dan logam.
BACA JUGA:Citra Polri Membaik: Kepercayaan Publik Capai 76,2%, Polri Tegaskan Tak Anti Kritik
“Terdapat tiga industri makanan yang memiliki paparan radiasi Cesium-137 dengan laju dosis sebesar 1,6 hingga 152 mikrosievert per jam,” jelas Setia.