JAKARTA, DISWAY.ID - Dengan tingkat konsumsi yang terjaga dengan baik, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan bahwa pada periode Oktober 2025 ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mencatatkan defisit Rp 479,7 triliun atau 2,02 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Dalam hal ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa angka tersebut sendiri masih jauh dari batas APBN 2025, yang berjumlah sebesar 2,78 persen.
BACA JUGA:Mitsubishi New Pajero Sport Dibalut Fitur Lengkap dan Performa Andal
BACA JUGA:Kemendikdasmen Siapkan Anugerah Guru Indonesia saat Puncak Bulan Guru
“Angka berada dalam batas aman dan terkendali. Ini mencerminkan komitmen defisit yang kuat untuk menjaga APBN yang efektif,” ujar Menkeu Purbaya dalam agenda Konferensi Pers APBN KiTa, yang digelar di Gedung Djuanda I kantor Kementerian Keuangan, pada Kamis 20 November 2025.
Kendati dilanda defisit, Menkeu Purbaya juga turut mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia telah sukses mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,04 persen pada Triwulan III Tahun 2025.
Menurutnya, pertumbuhan ini sendiri juga turut ditopang oleh pertumbuhan positif semua sektor industri di Indonesia.
BACA JUGA:Bangkit Nuvola, Kreator AI yang Mengubah Cara Baru Bercerita di Industri Kreatif Indonesia
“Jadi kita sedang mengalami akselerasi pertumbuhan dari titik sebelumnya. Dengan seluruh sektor berada di zona positif, ekonomi yang nasional semakin solid dan terus menunjukkan ketahanan yang kuat,” papar Menkeu Purbaya.
Dalam hal ini, beberapa sektor yang turut menyumbang pertumbuhan pada Triwulan III Tahun 2025 tersebut diketahui terdiri dari:
- Manufaktur : 19,2 persen
- Konstruksi : 9,5 persen
- Pertanian : 14,4 persen
- Infokom : 8,5 persen
- Perdagangan : 13,2 persen