BACA JUGA:Audisi Umum PB Djarum Mencari Bibit Pebulutangkis Andal Masuk Tahap Turnamen
“Kami ingin kehadiran program RSLH dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penerima manfaat, terutama di daerah yang tengah mengakselerasi pengentasan kemiskinan ekstrem dan program 3 juta rumah. Anggaran yang kami siapkan telah disesuaikan agar masyarakat dapat tinggal di hunian yang aman, nyaman, dan sehat,” ujar Budiharto.
Ia menambahkan bahwa desain rumah RSLH dirancang dengan standar yang memadai untuk keluarga kecil, mulai dari dua hingga tiga kamar, ruang serbaguna, dapur, serta fasilitas sanitasi yang lebih baik. Pembangunan rumah dilakukan melalui pendekatan total intervensi, sehingga penerima manfaat tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan dan dapat langsung menempati hunian yang lebih aman, sehat, dan layak.
“Prinsip kami adalah total intervensi. Kami tidak ingin penerima bantuan terbebani biaya tambahan. Selain itu, kami melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan agar manfaat ekonominya turut dirasakan secara lebih luas,” tambahnya.
Tidak hanya program RSLH, PT Djarum bersama PT Pralon membangun bak penampungan dan jaringan pipa HDPE sejauh 2,8 KM dari sumber air Banyu Bacin ke Dukuh Pete. Dukuh Pete merupakan satu-satunya dukuh di Desa Tlahab Lor, yang sampai dengan saat ini warga masyarakatnya masih kekurangan Air Bersih. Dengan bantuan ini, 43 rumah (177 jiwa) yang ada di Dukuh Pete memiliki air bersih yang mengalir ke rumah mereka.
Renovasi 10 rumah di Purbalingga dan 15 hunian di Banjarnegara ini merupakan rangkaian program RSLH dari PT Djarum yang sepanjang 2025 ini menargetkan merenovasi 350 rumah di wilayah Kudus dan beberapa kabupaten di wilayah Jawa Tengah.
Dengan demikian, bila ditarik mundur sejak 2022, renovasi rumah yang sudah dan akan dilakukan PT Djarum hingga akhir tahun nanti mencapai 620 hunian yang tersebar di Kudus, Rembang, Grobogan, Demak, Blora, Pemalang, Temanggung, Banjarnegara serta Purbalingga.