JAKARTA, DISWAY.ID -- PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan kesiapan penuh dalam menjaga kelancaran distribusi energi nasional menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Bersama dengan Pertamina Group, PIS telah mengaktifkan Satuan Tugas Nataru 2025/2026, dan menyiagakan sebanyak 332 armada kapal tanker untuk mengangkut minyak mentah, BBM, LPG, hingga petrokimia ke seluruh pelosok negeri.
“Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi, kami siagakan 332 kapal tanker, dan juga menyiapkan 12 kapal tanker cadangan. Kapal-kapal ini melayani distribusi BBM, minyak mentah, LPG, serta petrokimia ke berbagai wilayah, termasuk jalur distribusi regional," ujar Pjs Corporate Secretary PIS Alih Istik Wahyuni.
BACA JUGA:PNM Hadirkan Program RE3 dari Karyawan untuk Masyarakat
BACA JUGA:ESG Initiative Awards 2025: Daftar Lengkap Pemenang dan Sorotan Utama Ajang Keberlanjutan Nasional
Selain itu, melalui PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), PIS juga menyiapkan 338 kapal pendukung pelabuhan (tugboat) untuk memastikan kelancaran proses sandar dan bongkar muat di berbagai pelabuhan.
Seluruh armada ini dipantau berkala di posko monitoring terpusat, serta sistem digitalisasi operasional agar pasokan energi tersalurkan secara aman ke seluruh wilayah Indonesia.
Alih juga menegaskan bahwa kesiapan armada ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan menjaga ketahanan energi nasional.
“Setiap akhir tahun kebutuhan energi masyarakat meningkat signifikan. Karena itu, kami mempersiapkan seluruh kapal, infrastruktur, dan sistem monitoring secara maksimal agar pasokan BBM dan LPG tetap terjamin,” ujar Alih.
Terkait dengan kondisi cuaca saat ini, PIS juga telah menyiapkan langkah langkah mitigasi, dengan selalu monitoring pergerakan kapal-kapal yang bisa dioptimalkan untuk percepatan angkutan tambahan pasokan stok BBM maupun LPG.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini 29 November 2025, Belanja Soklin Lantai Cuma Rp7 Ribuan!
BACA JUGA:BNI Raih Predikat The Most Trusted Company pada CGPI Award 2025
Seluruh operasi Satgas dipantau secara terpusat melalui pusat kendali yang telah menerapkan teknologi terkini utamanya dalam hal monitoring.
Digitalisasi monitoring memberi dampak besar terhadap mitigasi risiko distribusi energi.
Dukungan operasional seperti pengecekan ketersediaan kapal, layanan agensi kepelabuhan, kesiapan floating storage (penampungan bahan bakar terapung) , serta jasa lainnya yang disiagakan untuk menghadapi mobilitas pengangkutan energi.