Disambut Bak Raja! PSSI Datangkan Pelatih Top Timnas Indonesia, STY Tiba di Jakarta, Kevin Diks Paling Bahagia

Rabu 03-12-2025,06:41 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

Konsistensi Kevin Diks di level tertinggi ini wajib menjadi standar baru dan motivasi bagi seluruh pemain Indonesia untuk berani bermimpi dan bersaing di panggung global.

BACA JUGA:Breaking News: Timur Kapadze Pupus Latih Timnas Indonesia, Pilih Gabung Klub Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia Beri Peringatan Keras untuk Pelatih Baru!

Suara lantang dari legeda Timnas Indonesia, Peri Sandria menjadi alarm peringatan bagi PSSI agar tidak terjebak dalam kesalahan masa lalu saat memilih nahkoda baru.

Di tengah hiruk pikuk, bursa pelatih yang menyeret nama-nama besar dari Eropa, legenda hidup sepak bola kita Peri Sandria angkat bicara dengan nada yang sangat serius. 

Beliau memberikan sentilan keras kepada PSSI agar berhati-hati dalam mengambil keputusan final.

Pesannya sangat jelas dan menohok, 'jangan membeli kucing dalam karung'. Perumpamaan klasik ini memiliki makna yang sangat dalam di situasi kursial seperti sekarang.

BACA JUGA:Jay Idzes Bantu Timnas U22, Bintang Muda Como Setuju Bela Indonesia

Peri Sandria mengingatkan Timnas Indonesia tidak butuh pelatih yang hanya bermodalkan nama besar di masa lalu atau CV Mentereng di kertas, tetapi nol besar dalam pemahaman karakter sepak bola Asia Tenggara.

Peri Sandria yang pernah merasakan manis pahitnya membela Garuda mengingatkan bahwa melatih Timnas Indonesia memiliki tantangan unik yang tidak dimiliki negara lain.

Tekanan suporter yang masif, kultur pemain yang butuh pendekatan personal hingga dinamika federasi adalah faktor nonteknis yang seringkiali membunuh karir pelatih asing.

Dia meminta PSSI untuk benar-benar membedah rekam jejak, filosofi permainan, dan kemampuan adaptasi sang calon pelatih.

BACA JUGA:Megawati Hangestri Masuk Timnas Voli SEA Games 2025, Megatron Pekuat Tim Asuhan Marcos Sugiyama

Timnas Indonesia sudah kenyang dengan pengalaman pahit merekrut pelatih asing mahal yang akhirnya cabut atau dipecat di tengah jalan tanpa meninggalkan warisan apa-apa selain kekecewaan.

Peringatan ini mewakili kegelisahan hati kecil suporter. Kita tidak ingin euforia sesaat karena kedatangan pelatih bintang, tapi kemudian menangis di akhir turnamen.

Kita butuh sosok yang siap bekerja kotor, mau turun ke bawah dan punya visi yang jelas. Bukan pelatih yang datang hanya untuk mengisi portofolio atau mencari pesangon.

Sentilan dari Peri Sandria harus didengar sebagai nasihat orang tua yang tidak ingin melihat anaknya salah jalan lagi.

Kategori :