"Saya bukan siapa-siapa, hanya santri Rais Aam dan Syuriyah PBNU. Ini kehormatan sekaligus amanah berat," katanya.
Penunjukan Kiai Zulfa dilakukan dalam pleno sebagai respons atas risalah Rapat Syuriyah 20 November 2025 yang meminta Gus Yahya mundur.
Meski Gus Yahya sempat menyatakan keyakinannya bahwa keputusan pleno tidak dapat dieksekusi karena dianggap tidak melibatkan Tanfidziyah secara penuh, forum pleno menegaskan supremasi Syuriyah sebagai senat tertinggi NU.
Rapat Pleno PBNU saat berlangsung.-ist-
Tugas Utama Pj Ketua Umum PBNU KH Zulfa
Sebagai Pj Ketua Umum, KH Zulfa Mustofa bertanggung jawab atas jajaran Tanfidziyah (eksekutif) PBNU, yang berada di bawah pengawasan Syuriyah (senat).
Jabatan ini bersifat sementara hingga Muktamar 2026, dengan fokus utama menjaga kelangsungan roda organisasi. Berdasarkan mandat dari Rapat Pleno, tugas-tugas pokoknya meliputi:
1. Persiapan Musyawarah Nasional (Munas), Konferensi Besar (Konbes), dan Muktamar NU 2026
Kiai Zulfa diberi wewenang untuk segera menyusun agenda dan logistik Muktamar, yang dijadwalkan sebelum atau sesudah Idul Adha 2026. Ini bertujuan mengembalikan siklus kepemimpinan NU ke jalur semula, setelah penundaan akibat pandemi Covid-19 pada 2021.
"Beliau akan mempersiapkan muktamar demi siklus yang tepat," tegas Nuh.
BACA JUGA:Presidium Penyelamat Organisasi Dorong Percepatan Muktamar NU, Jalan Tengah Konflik Internal PBNU
2. Peringatan Satu Abad NU pada 31 Januari 2026
Momentum centennial ini menjadi prioritas utama, dengan rangkaian kegiatan yang menuntut soliditas internal.
Kiai Zulfa diminta memastikan peringatan berjalan lancar, sebagai simbol transisi NU menuju abad kedua dengan visi pelayanan yang lebih luas.
3. Normalisasi dan Konsolidasi Internal Organisasi
Langkah awal adalah komunikasi intensif dengan seluruh unsur NU, baik kultural (pesantren dan ulama) maupun struktural (pengurus tingkat bawah).