BACA JUGA:Kementerian Kebudayaan Salurkan Bantuan Kemanusiaan dan Gelar Aksi Solidaritas Kebudayaan untuk Aceh
"Kalau kita tidak ikut membantu, artinya kita belum lulus dari ujian ini," katanya.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Abu Rokhad menyebutkan jika Aksi Peduli Sumater ini adalah wujud konkre hadirnya negara bersama masyarakat dalam menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.
Di satu sisi, ia menyampaikan bahwa kegiatan donasi ini lahir dari kesadaan kolektif, bukan hanya sekadar program, melainkan gerkan moral yang harus terus dijaga dan diperluas.
"Kegiatan ini bukan seremoni. Ini adalah kepedulian nyata yang lahir dari hati kita semua," papar Abu.
Abu juga menjelaskan, bencana merupakan sebuah ujian keimanan sekaligus peluang untuk perkuat solidaritas.
BACA JUGA:Gotong Royong dengan Warga, PGN Tembus Desa Terisolir di Aceh Tamiang untuk Salurkan Bantuan
Ia turut mengajak seluruh peserta, terutama para mahasiswa, untuk memadukan ilmu dan adab dalam setiap tindakan sosial.
"Belajar bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga adab. Tanpa adab, seseorang seperti pasien yang ditinggalkan tanpa obat," katanya.
Abu mengapresiasi kolaborasi lintas agama yang tampil bersama membacakan Deklarasi Peduli Kemanusiaan.
Menurutnya, komitmen ini memberikan pesan bahwa batas-batas kemanusiaan tak boleh terhalang oleh perbedaan keyakinan.
"Inilah Indonesia. Perbedaan agama justru menjadi kekuatan untuk saling menopang," ujar Abu.
"Mari kita donasikan apa yang kita mampu. Kebaikan sekecil apa pun akan selalu dicatat sebagai amal. Jangan menunggu besok, lakukan hari ini," tutupnya.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas, Indomaret Salurkan Bantuan di Lokasi Bencana Alam Aceh dan Sumatera
Di sisi lain, Rektor UIN Syarif Hidayatullah,Asep Saepudin Jahar mengungkapkan bahwa pihaknya merasa terhormat bisa kembali menjadi tuan rumah kegiatan besar Kementerian Agama.
Asep menilai, aksi donasi tersebut adlaah momentum penting untuk bisa menggugah kesadaran sosial warga kampus.