JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyatakan bahwa kawasan Kampung Haji Indonesia di Mekkah nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga negara asing (WNA).
Meski demikian, pemerintah tetap memprioritaskan jamaah haji dan umrah asal Indonesia sebagai pengguna utama fasilitas tersebut.
“Bukan hanya jamaah Indonesia yang bisa berada di situ. Kita terbuka, tetapi tentunya prioritas tetap untuk jamaah dari Indonesia,” ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.
BACA JUGA:Rosan: Indonesia Tembus 2 Besar Proses Lelang Lahan Kampung Haji di Mekkah
BACA JUGA:Gubernur Diwarning Jangan Main-Main dengan UMP 2026, Buruh Ancam Demo Berjilid-jilid Sampai Januari
Rosan menjelaskan, pada tahap awal pengoperasian, Kampung Haji akan difokuskan sepenuhnya untuk melayani jamaah Indonesia.
Jika ke depan kapasitas masih mencukupi dan kebutuhan jamaah nasional telah terpenuhi, pemanfaatan kawasan tersebut dapat diperluas bagi jamaah dari negara lain.
“Kami ingin memberikan bukan hanya pengalaman yang baik, tetapi juga penawaran layanan terbaik,” jelasnya.
Pengembangan Kampung Haji juga didukung oleh rencana pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar lokasi, termasuk akses jalan dan elevator yang saat ini masih dalam perencanaan.
CEO Danantara ini menilai, pembangunan Kampung Haji sejalan dengan masifnya proyek pengembangan yang tengah dilakukan pemerintah Arab Saudi.
BACA JUGA:Jelang Natal, Natalius Pigai Deteksi Ancaman dari Kelompok Intoleran!
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Beli Hotel dan Tanah 5 Hektar di Mekkah untuk Kampung Haji Indonesia
"Memang Arab Saudi ini kebetulan sedang melakukan pembangunan cukup besar di Arab Saudi, di Mekah. Kita lihat dari perluasan Masjidil Haram, kemudian sehingga terbentuk daerah-daerah baru," imbuh Rosan.
Sewa 1 Hotel dan 5 Hektar Tanah
Pemerintah Indonesia telah membeli satu hotel yang berlokasi di kawasan Taher, Mekkah, Arab Saudi, yang akan menjadi lokasi Kampung Haji Indonesia.