Sektor tekstil dan pakaian jadi tercatat tumbuh 0,93 persen (year on year /yoy), alas kaki -0,25 persen (yoy), pengolahan tembakau -0,93 persen (yoy), furnitur -4,34 persen (yoy), karet dan plastik -3,2 persen (yoy).
Selain itu, data per Oktober 2025, sektor otomotif juga mengalami kontraksi -10 persen (yoy).
BACA JUGA: Cek prakiraan Cuaca Jakarta Hari ini 19 Desember 2025: Awas Hujan Deras Disertai Angin Kencang
BACA JUGA: Warga Cipeucang mendukung Air Bersih, Ini Langkah Nyata PMI Tangsel
Kondisi ini mencerminkan terbatasnya ruang penyesuaian bagi dunia usaha di sektor-sektor tersebut di tengah tekanan yang masih berlangsung.
“Dunia usaha memahami bahwa kebijakan pengupahan memiliki tujuan mendasar untuk melindungi pekerja dan menjaga daya beli masyarakat. Namun demikian, kebijakan tersebut perlu dijalankan secara hati-hati dan proporsional, agar tetap selaras dengan kemampuan dunia usaha serta beragamnya kondisi ketenagakerjaan di setiap daerah,” jelas Shinta