Pelukis di Pasar Baru Kenang Masa Kejayaan Kartu Ucapan Nataru, Kini Mati Ditelan Android

Minggu 21-12-2025,15:47 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Fandi Permana

BACA JUGA:Paket Internet Murah Nataru 2025–2026 Hadir, Ini Langkah Kemkomdigi dan Operator Seluler

Bapak 5 anak asal Bogor, Jawa Barat itu menuturkan, pasca-Reformasi 1998, pelukis yang semula mangkal di pinggir kali direlokasi di Jalan Gedung Kesenian.

Di sana para seniman lukis yang jumlahnya 29 orang dibangunkan kios oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Sejak saat itu kata Yayat, pemesan kartu ucapan perlahan mulai menurun seiring dengan munculnya layanan SMS (Short Message Service) pada ponsel genggam.

"Pas sudah musim SMS gak lama Reformasi pokoknya, sebelumnya pada pake pager, udah mulai menurun yang pesen kartu ucapan," ucap Yayat.

Setelahnya, jasa tulis kartu ucapan baik pada periode Nataru maupun IdulFitri, benar-benar mati setelah munculnya smartphone Android.

BACA JUGA:Teror Berdarah di Taipei! Pria Misterius Bersenjata Pisau dan Granat Asap Tewaskan 3 Orang

Pasalnya orang-orang bisa dengan gampang mengunduh kartu ucapan melalui internet untuk kemudian dicetak.

Kini para pelukis di Pasar Baru tidak lagi kebanjiran job membuat surat ucapan saat periode Nataru.

Penghasilan mereka hanya mengandalkan dari menjual lukisan yang kini pun sudah mulai tergerus teknologi.

"Lukisan juga kan sekarang sudah mulai sepi yang pesen. Sekarang teknologi kan sudah berubah. Lukisan juga bisa pake komputer sekadang," ucap Yayat mengakhiri obrolan.

Kategori :