Selamat Hari Meteorologi Sedunia!

Rabu 23-03-2022,12:01 WIB
Reporter : Khomsurijal Wahibudiyak
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

JAKARTA, DISWAY.ID-- Rabu, 23 Maret 2022 ini merupakan Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day.

Pada tanggal ini, World Meteorological Organization (WMO) dibentuk di bawah naungan PBB.

Tepatnya, 23 Maret 1950.

Beranggotakan 188 negara dan komunitas meterorologi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Alhasil, setiap tahun Hari Meteorologi Sedunia diperingati.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun ini memperingati Hari Meteorologi Dunia yang ke-70 mengangkat tema "Climate And Water".

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa diangkatnya tema tersebut seiiring dengan tertujunya mata dunia terhadap isu Iklim dan Air.

Seperti diketahui bahwa saat ini semakin meningkatnya frekwensi terjadinya bencana dan berbagai penyakit, seperti bencana Hidrometeorologis, kekeringan, dan ketersediaan air bersih, sehingga upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, dengan momentum peringatan HMD 2020 tersebut, BMKG ingin terus mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dan ketahanan air. 

Dwikorita mengungkapkan warga bisa ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal yang tampaknya sepele seperti mengurangi penggunaan sampah plastik, membatasi penggunaan kendaraan bermotor, mulai beralih ke sarana transportasi umum, menghemat penggunaan listrik dan air, dan menanam pohon.

Hal-hal yang tampak sederhana itu, menurut dia, akan membawa dampak besar dalam upaya mencegah dampak buruk perubahan iklim.

Bahkan, menurut Dwikorita, World Meteorology Organization sebagai organisasi internasional yang khusus menangani terhadap dampak dari perubahan iklim selalu mengkampanyekan bagi seluruh negara melakukan pengurangan emisi gas karbondioksida yang tingkat polusinya sudah mengakibatkan kejenuhan di level atmosfer, sehingga meningkatkan suhu di permukaan bumi akibat efek gas rumah kaca.

Dwikorita menjelaskan Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun.

Bisa diartikan perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata, contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit.

"Perubahan iklim terbatas hingga regional tertentu atau dapat terjadi di seluruh wilayah Bumi," katanya melalui keterangan tertulisnya.

Perubahan iklim itu pada intinya bahwa dalam rentang waktu yang sangat panjang iklim telah berubah, perubahan itu ditandai setidaknya 4 hal.

Pertama, karena adanya perubahan/kenaikan temperature secara global.

Kedua, kenaikan muka air laut, ketiga semakin sering terjadinya kondisi cuaca ekstrim dan yang lain.

Keempat, terjadi perubahan curah hujan.

Itulah indikasi-indikasi dari perubahan iklim.

“Salah satu dampak dari perubahan iklim ini, cadangan ketersediaan air semakin berkurang dan atau bahkan bisa menyebabkan kelebihan jumlah debit air,“ kata Dwikorita.

Kategori :