Spirit sedekah perlu diamplifikasi untuk menangkal sikap mementingkan diri sendiri, kesenjangan sosial dan pengagungan materi yang merusak keharmonisan kehidupan dalam masyarakat.
Salah seorang ulama, Bisyr al-Hafi dalam kutipan Dr. Syekh Yusuf Al-Qaradhawi pada Fiqih Prioritas menuturkan, kalau kaum muslimin mau memahami, memiliki keimanan yang benar, dan mengetahui makna fiqih prioritas, maka dia akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar.
Akan terasa suasana kerohanian yang lebih kuat, setiap kali dia dapat mengalihkan dana ibadah haji (bagi yang telah pernah menunaikan haji yang wajib) untuk memelihara anak-anak yatim, memberi makan orang-orang yang kelaparan.
Termasuk memberi tempat perlindungan kaum yang terlantar, mengobati orang sakit, mendidik orang-orang yang tidak berilmu, atau memberi kesempatan bekerja kepada mereka yang menganggur.
Setiap muslim, dalam spirit taat kepada Allah SWT dan peduli kepada sesama.
Dianjurkan senantiasa menanam kebajikan dengan berbuat baik bagi kepentingan sesama sebagai sarana yang mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ali Syariati, pemikir muslim asal Iran mengatakan, seorang yang saleh tak akan dibiarkan sendiri oleh kehidupan.
Kehidupan akan menggerakkannya dan zaman akan mencatat amal baiknya. Wallahu alam bisshawab.