JAKARTA, DISWAY.ID - Bulan Ramadan merupakan momen yang pas untuk menata pola makan.
Namun, seiring berakhirnya Ramadan, biasanya pola makan yang baik itu akan memudar
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh, membagikan tips menjaga pola makan pasca Ramadan.
Jangan lewatkan sarapan
Dosen mata kuliah gizi dan produktivitas itu menekankan pentingnya sarapan sebelum memulai aktivitas. Sarapan dapat menimbulkan rasa kenyang lebih lama sehingga terhindar dari nafsu makan berlebih.
Laili menganjurkan makanan sarapan sebaiknya mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat yang cukup.
Batasi camilan tinggi kalori
Laili menyebut saat lebaran banyak kue tinggi kalori. Dia menyebut sebaiknya makan-makanan tinggi kalori dibatasi.
“Tidak heran saat lebaran banyak sekali camilan, kue yang tinggi kalori. Bukan tidak boleh sama sekali, namun kita bisa membatasi konsumsi camilan/kue lebaran yang disajikan,” kata Laili dikutip dari unair.ac.id, Kamis, 5 Mei 2022.
Dia menjelaskan lebih baik bila memperbanyak konsumsi camilan/makanan rendah kalori namun kaya serat, seperti sayur dan buah-buahan.
Beberapa rekomendasi Laili, yakni melon, semangka, pepaya, dan jeruk karena mengandung indeks glikemiks rendah, serta memiliki banyak air dan serat.
Mengatur porsi makan dengan gizi seimbang
Dosen yang telah melakukan puluhan publikasi jurnal kesehatan internasional itu menyarankan makan dalam porsi kecil agar kalori yang dikonsumsi tidak berlebih.
Selain itu, kandungan pada makanan yang dikonsumsi sebaiknya, mulai karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, lemak baik, vitamin mineral, serat, dan air.
“Prinsip makanan sebenarnya sama, yaitu gizi seimbang dengan komposisi dan porsi yang cukup,” ujar Laili.