JAKARTA, DISWAY.ID - Ade Armando masih ingat betul adanya seorang emak-emak yang berteriak menyebutnya sebagai seorang buzzer.
Mendengar perkataan dari emak-emak itu membuat Ade Armando mengaku langsung merasa sedih.
Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) itu miris dengan ucapan yang dilontarkan oleh sang emak-emak.
BACA JUGA:7 Kasus dari 18 Temuan Hepatitis Akut di Indonesia Dinyatakan Tidak Tertular
Terlebih Ade Armando mendengar bahwa emak-emak yang memakinya juga berasal dari Padang, Sumatera Barat sama seperti dirinya.
"Saya kalau dimintai komentar soal ibu-ibu ini jawabannya cuma satu, ada nggak sih pasalnya? Pasal yang bisa digunakan tapi secara benar ya," ucap Ade Armando, dikutip dari kanal YouTube CokroTV pada Senin 16 Mei 2022.
Ade Armando meyakinu bahwa sang emak-emak sama sekali tidak punya kebebasan untuk memaki-maki dirinya.
Meski begitu ia tidak mengetahui secara persis apakah emak-emak itu memang seorang provokator atau bukan
BACA JUGA:Mafia Program Vaksinasi Dibongkar Ketua Joman, Seret Nama Kemenkes Budi Gunadi Sadikin
Ade Armando hanya ingin hukum yang akan menentukan apakah tindakan emak-emak itu salah atau tidak.
"Saya sedih, saya juga orang Padang, ya sesama Padang gitu kan, ada sedihnya sih, sesama Minang," tutur Ade Armando.
"Tapi kalau tidak ada pasal hukumnya, enggak perlu juga (dihukum), tapi kalau ada ya buat saya sekarang patuhi saja hukum," tambahnya.
Sementara itu, Ade Armando juga menyebut untuk 7 orang pelaku yang memukulinya juga diharpaakn bisa mendapat hukuman yang sesuai dengan hukum yang berlaku.