Anwar Sekarang atau Nanti-nanti

Senin 15-10-2018,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

 


Tidak memadai sama sekali. Yang pernah mengaku disodomi Anwar Ibrahim itu hanya dapat 82 suara: Mohd Sjaiful Bukhari Azlan. Yang maju sebagai calon independen. Untuk satu kursi DPR yang kosong. Di pemilu-sela. Di dapil Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia. Yang pemungutan suaranya ditutup pukul 17;00, Sabtu lalu.

Perolehan suara Shaiful seperti di pemilihan ketua RW di Indonesia saja. Rupanya kebencian publik padanya tidak bisa dihapus. Apalagi pencalonannya ini ditengarai untuk menjegal Anwar. Bahkan ada yang mensinyalir ia telah dibayar. Untuk menjegal Anwar. Dengan isu sentral sodomi.

Kalau benar begitu Shaiful memang tidak perlu malu, dengan angka sementara 82 suara itu.

Anwar sendiri dipastikan menang. Dengan perolehan suara 30 ribu lebih. Jauh meninggalkan enam caleg lainnya. Yang tertinggi hanya mendapat 7 ribuan suara. Yakni calon dari partai Islam PAS.

Mantan menteri besar Negeri Sembilan hanya mendapat 5 ribuan suara. Tiga calon independen lainnya, ketiganya dari suku Tionghoa, hanya mendapat kurang dari 500 saja suara. Suara suku Tionghoa yang begitu besar di Port Dickson untuk Anwar Ibrahim.

Tidak sia-sia pengorbanan Datuk Danyal Balagopal Abdullah. Yang baru tiga bulan menjadi nggota DPR dari Port Dickson. Sengaja mengundurkan diri. Agar kursi itu kosong. Untuk dimenangkan Anwar Ibrahim. Yang ia sebut sebagai 'Perdana Menteri in waiting'.

Anwar segera dilantik menjadi anggota DPR. Bahkan pelantikannya bisa Senin besok. Begitulah sistem di Malaysia. Hari kemarin pemilu pemenangnya dilantik besok siang. Dengan demikian Senin besok Anwar berhak menjadi perdana menteri. Menggantikan Mahathir Muhamad. Kapan saja Anwar mau.

Maka yang paling ditunggu rakyat Malaysia sekarang ini adalah pernyataan Anwar: mau jadi perdana menteri sekarang atau nanti-nanti. Atau dua tahun lagi. Seperti yang pernah ia isyaratkan sendiri.

Anwar, anak muda berumur 71 tahun ini, kini penuh teka-teki. (dahlan iskan)

Tags :
Kategori :

Terkait