JAKARTA, DISWAY.ID - Survei Bank Indonesia mengasumsikan, bahwa harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat 1,77 persen pada triwulan I-2022.
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) mencatat, kenaikan terjadi pada seluruh tipe rumah.
Dimulai dari Tipe kecil naik 2,01 persen, tipe menengah naik 2,18 persen, dan tipe besar naik 1,11 persen.
BACA JUGA:Lagi, WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok, Apa Kelebihannya?
Pada triwulan I-2022, peningkatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan kenaikan inflasi biaya tempat tinggal konsumen rumah tangga.
Hal ini terindikasi dari laju Indeks Harga Konsumen (IHK) sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan pada angka 2,59 persen.
Secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi secara tahunan terjadi di Kota Manado dengan kenaikan harga mencapai 5,07 persen, kemudian diikuti oleh Yogyakarta sebesar 4 persen, dan Pontianak sebesar 3,97 persen.
Secara triwulanan, IHPR pada triwulan I-2022 juga tumbuh sebesar 0,68 persen dibandingkan pada triwulan IV-2021.
Meningkatnya harga properti residensial secara triwulanan terutama didorong oleh kenaikan semua tipe rumah.
BACA JUGA:Jadwal Pertandingan Liga Italia, 21-23 Mei 2022, Duo Milan Berebut Scudetto
Harga rumah tipe kecil dan tipe menengah masing-masing tumbuh sebesar 0,54 persen dan 1,10 persen.
Sementara itu, kenaikan indeks harga tipe rumah besar cenderung stabil pada kisaran 0,39 persen.
Secara spasial, peningkatan IHPR secara triwulan didorong oleh kenaikan di kota Surabaya dan Yogyakarta, masing-masing sebesar 1,39 persen dan 1,65 persen, serta perkembangan yang stagnan di Samarinda pada triwulan I-2022.