Menurut Kemendagri Singapura, ajaran yang selama ini disampaikan Somad tak sesuai dengan penduduknya yang multiras dan multiagama.
BACA JUGA:PPDB DKI Jakarta Jenjang SMA dan SMK Dibuka 30 Mei 2022, Catat Waktu dan Persyaratannya
"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.
Selain itu, Pemerintah Singapura juga tak mau menerima kedatangan Somad karena pernah berceramah aksi bom bunuh diri sah jika dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina.
"Pemerintah Singapura memandang serius siapapun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.