JAKARTA, DISWAY.ID - Bak Indonesia (BI) memutuskan, untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) sebesar 3,5 persen pada Mei 2022.
Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 persen dan 4,25 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bahwa keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 dan 24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRR sebesar 3,5 persen," kata Perry saat konferensi pers, Selasa 24 Mei 2022.
BACA JUGA:BPK: Bantuan Kartu Prakerja Senilai Rp 289 Miliar Tak Tepat Sasaran
Perry menjelaskan, kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi di global maupun domestik saat ini.
Dari sisi global, Perry menilai proses pemulihan ekonomi akan terganggu di tengah lonjakan inflasi dan kebijakan moneter di beberapa negara.
"Ketegangan geopolitik dan normalisasi moneter di beberapa negara akan berdampak pada pelemahan dunia," ujarnya.
Perry memperkirakan, pertumbuhan ekonomi beberapa negara seperti Jepang, China, Amerika Serikat (AS), Eropa, dan India akan melambat tahun ini jika dibandingkan dengan posisi 2021.
"Volume perdagangan dunia diperkirakan lebih rendah sejalan dengan tertahannya perbaikan ekonomi global dan masalah rantai pasok global," jelasnya.
Sedangkan situasi ekonomi di dalam negeri, Perry menilai ekonomi semakin pulih.
BACA JUGA:WHO: Cacar Monyet Tak Butuh Vaksin Massal
Hal ini didorong oleh mobilitas masyarakat, keyakinan konsumen, kenaikan penjualan eceran, permintaan masyarakat, dan ekspor.
"Perbaikan ekonomi domestik berlanjut ditopang peningkatan permintaan domestik dan kinerja ekspor," ucapnya.
"Oleh karena itu, BI tetap memproyeksi ekonomi RI tumbuh berkisar 4,5 persen-5,3 persen pada 2022," pungkasnya.