"Emmeril Kahn Mumtadz berusia sekitar 23 tahun. Kejadian diperkirakan terjadi pada sekitar 09.40 waktu Swiss. Jadi selisih waktu Swiss dengan Indonesia itu 5 jam. Jadi sekitar 14.40 WIB.
Sebelumnya Muliaman mengungkap, penyebab hilangnya Emmeril belum dapat dipastikan, apakah korban hypothermia akibat kedinganan atau sebab lainnya.
Setalah mendapat laporan tersebut KBRI Bern bertindak melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, kepolisian hingga pemadam kebakaran.
BACA JUGA:Tabahnya Hati Ridwan Kamil yang Menunggu Kedatangan Emmeril Kahn
"Setelah mendapat laporan ini KBRI Bern langsung bergerak menuju lokasi pelaporan dan bertemu pihak keluarga pada 12.30 siang waktu Swiss.
"Setelah itu kami bergerak bersama pihak-pihak terkait untuk melacak keberadaan saudara Eril. Yakni pihak kepolisian, UGD-UGD di berbagai rumah sakit, serta hotel tempat menginap.
"Pada saat KBRI berkoodinasi dengan polisi, mereka telah melakukan tindakan pencarian darurat sepanjang rute dan area sekitar pada Sabtu pagi waktu Swiss," terangnya.
Ia menyebut jika kepolisian telah membentuk tim SAR berjumlah 20 orang untuk proses pencarian di sepanjang sungai Aare.
"Berdasarkan dari pengunjung area sungai, pihak kepolisian membentuk tim SAR dan langsung menyisir area potensial di sepanjang sungai Aare.
"Tim SAR yang berjumlah sekitar 20 orang terdiri dari unsur polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran," jelasnya.
Muliaman menyampaikan, sungai Aare memang sangat populer, ramai dikunjungi khusus di musim-musim semi dan panas bertepatan liburan sekolah.
"Jadi sungai Aare ini sangat populer, terutama di musim-musim semi dan panas bertepatan liburan sekolah. Di sepanjang sungai terdapat polisi sungai untuk memantau semua kegiatan di sungai ini," pungkasnya.
BACA JUGA:Air di Ruas Tol Bintaro BSD Mulai Surut, Petugas Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Sejauh ini pihak KBRI dan keluarga belum mendapat kabar tertemunya Emmeril Kahn Mumtadz usai hilang pada Kamis 26 Mei 2022 lalu.