JAKARTA, DISWAY.ID - Suka tidak suka, Joko Widodo (Jokowi) adalah magnet bagi siapa pun yang akan maju dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Restunya punya nilai berharga.
Terlebih di pasar bebas nanti. Atmosfer pertarungan dalam Pilpres akan lebih sengit dan Jokowi punya peran penting dalam memenangkan pertarungan itu.
”Menariknya, Jokowi memberikan kesempatan para menterinya untykn bekerja meningkatkan popularitas mereka menuju jalan panjang 2024,” ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, Sabtu 16 April 2022
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini meyakin, Jokowi dalam posisi tidak berpihak, dan mendukung semua kandidat. Termasuk Anies Baswedan atau pun AHY.
”Tak mungkin berpihak pada siapapun. Karena yang penting siapapun yang maju Pilpres nantinya all Jokowi’s man. Tapi, the end of tne day-nya Jokowi pasti akan realistis dukung calon yang kemungkinan besar menang. Entah dari kalangan menteri, kepala daerah, atau yang lainnya,” papar Adi.
Poin lainnya, Adi menilai Jokowi akan melihat hasil survei. Posisi saat ini, basis pemilih PDI Perjuangan dan pemilih Jokowi cenderung ke Ganjar Pranowo.
”Itu normal karena Ganjar dinilai punya karakteristik yang sama dengan Jokowi. Terutama soal sikapnya yang merakyat dan sering blusukan. Ganjar atau Puan tentunya masuk kategori opsi Jokowi dalam memilih capres nantinya,” tutur Adi.
BACA JUGA:Mahasiswa, Aktivis sampai Influencer Bikin Deklarasi di Lampung, Dukung Ganjar ‘Nyapres’ 2024
Jokowi kemungkinan besar akan menentukan sikap. ”Tapi di last minutes,” ujar Adi.
Untuk saat ini Jokowi akan membiarkan semua orang di sekitarnya bekerja maksimal. Meningkatkan popularitas dan elektabilis.
”Di ujung perjalanan Jokowi pasti akan mendukung yang realistis menang,” terang Adi Prayitno.
Di luar konteks siapa yang akan dipilih Jokowi dan sikapnya saat ini, Kabar terakhir ada 4 menteri yang sudah minta restu ke Presiden RI ke-7 itu.
Mereka yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.