Hoax! Penyebar Video Ibu Gorok Anak Saat Sahur Ditangkap, Begini Faktanya

Senin 18-04-2022,20:18 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah video dengan narasi seorang ibu menggorok leher anak saat dibangunkan sahur, ternyata tak benar alias hoax. Alhasil, penyebar video pertama diringkus polisi.

Kasus tersebut terungkap usai Unit Reskrim Polsek Cipayung, Jakarta Timur menangkap seorang pelaku terduga penyebar video bohong tersebut.

Awlanya video tersebut menjadi viral dan menjadi perbincangan publik, karena narasi yang menyebutkan seorang ibu tega menggorok anaknya saat dibangunkan sahur.

Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto menyebutkan, pelaku yang berinisial MRA (23) itu ditangkap pada Senin siang di kawasan Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

BACA JUGA:Sosok Berpangkat Ternyata Jadi Penembak Petugas Dishub Makassar, Dibayar Puluhan Juta Rupiah

BACA JUGA:Telkom Buka Lowongan untuk 250 Posisi, Apa Saja? Cek Disini...

"Pelaku sementara kita amankan. Untuk diduga, pelakunya satu warga (tinggal di satu lingkungan) dengan korban," kata Bambang Cipto di Jakarta, Senin, 18 April 2022.

Bambang menambahkan bahwa MRA membuat narasi video saat ibu berinisial Y (57) menggorok leher anak perempuannya, MS (16) saat hendak menyiapkan menu sahur.

Dari hasil pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Cipayung diketahui MRA tidak berada di lokasi kejadian saat video direkam, pada Jumat (15/4).

Meskipun MRA, tinggal di satu lingkungan yang sama dengan Y dan MS.

BACA JUGA:Jakarta Penyumbang Infeksi Covid-19 Terbesar Hari Ini, Lampung Tertinggi Pasien Sembuh

BACA JUGA:56 Ribu Lebih Satuan Pendidikan Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

"Dia berusaha mengunggah video. Ternyata, dia itu belum mengecek kebenaran tapi sudah langsung main 'upload' saja, main disebarkan," ujar Bambang.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur membantah kebenaran video viral yang dinarasikan leher seorang anak digorok ibunya karena bangunkan sahur di Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan bahwa kejadian pada Jumat (15/4) sekitar pukul 03.30 WIB atau waktu sahur itu bukan tindak penganiayaan sebagaimana narasi video yang beredar.

Kategori :