RUSIA, DISWAY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut telah berencana untuk "membelah" Ukraina menjadi dua bagian.
Rencana itu dikatakan telah meniru pembagian pascaperang antara Korea Utara dan Selatan.
Hal tersebut diungkap langsung oleh kepala intelijen militer negara, Jenderal Kyrylo Budanov.
Budanov yakin invasi Rusia yang rencananya akan berlangsung November 2022 mendatang, memperingatkan perang gerilya berdarah.
BACA JUGA:Duh, Tunjangan Kinerja 7 Ribu ASN di Pemprov Sumsel Belum Cair
BACA JUGA:Ini Dia, Cuma Modal Rp 3 Jutaan Sudah Dapat Sepeda Gunung Impian
Prediksi itu datang ketika Leonid Pasechnik, pemimpin Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan diri di Ukraina timur.
“Saya pikir dalam waktu dekat sebuah referendum akan diadakan di wilayah republik, di mana orang-orang akan … mengekspresikan pendapat mereka tentang bergabung dengan Federasi Rusia.” kata Budanov, dikutip dari The Guardian pada Senin, 28 Maret 2022.
Budanov merasa yakin bahwa Putin telah memikirkan kembali rencananya untuk pendudukan penuh sejak gagal dengan cepat mengambil ibu kota Ukraina, Kyiv dan menggulingkan pemerintahan Volodymyr Zelenskiy.
“Ini adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina,” ucapnya menambahkan.
BACA JUGA:Nahas! Teman Prianya Kabur, Siswi SMP Dirudapaksa 4 Pria di Kebun Sawit
BACA JUGA:Warung Makan Boleh Buka Selama Bulan Suci Ramadan? KH Cholil Nafis: Boleh, Asalkan...
Para pejabat di Kyiv mengatakan mereka memperkirakan pasukan yang menyerang ibu kota dan kota Kharkiv yang diperangi akan bergerak ke timur dalam waktu dua minggu.
Pejabat Barat bertekad untuk mencegah Putin dari normalisasi divisi di Ukraina.
Korea dibagi sepanjang utara paralel ke-38 dari tahun 1945 sampai 1950, dan telah dibagi sejak tahun 1953 di sepanjang garis demarkasi militer.