DISWAY.ID-Pelaksanaan ibadah Shalat Tarawih di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi sudah kembali normal. Kapasitas masjid Nabawi yang mampu menampung satu juta jamaah, pada saat tarawih malam kedua, Ahad 3 April 2022 dipenuhi jemaah bahkan meluber hingga ke halaman.
“Pelaksanaan shalat jamaah sudah kembali normal, shaf dirapatkan, daya tampung maksimal, tetapi tetap dengan imbauan memakai masker,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am Sholeh melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Ahad 3 April 2022.
Berdasarkan pantauan Asrorun, para jamaah sangat tertib. Jamaah tarawih malam ini memenuhi masjid secara maksimal. Masjid Nabawi yang kapasitasnya mencapai satu juta jamaah, telah penuh.
Saat daya tampung penuh, petugas dengan sigap mengarahkan ke lantai atap (rooftop) dan di halaman masjid.
Asrorun yang saat ini berada di Madinah mengaku termasuk jamaah yang terhalang masuk dan akhirnya shalat tarawih di halaman, padahal hadir sebelum waktu Isya tiba. Tarawih dilaksanakan dengan 11 rakaat, dan saat witir membaca Qunut.
Saat adzan, shalat jamaah dan shalat tarawih dilaksanakan, digunakan pengeras suara luar dengan jangkauan yang sangat luas sehingga syiar sangat terasa.
Para pedagang dan pelaku usaha pun di sekitar Masjid Nabawi, saat tiba waktu shalat, menutup sementara tokonya dan menghentikan sementara aktifitas usahanya.
Asrorun mengatakan, Saudi memulai puasa dengan Ketetapan Pemerintah melalui hasil rukyah. Metode dan praktek penetapannya sama dengan di Indonesia, hanya saja seluruh umat Islam mengikuti Keputusan Pemerintah.
Umat Islam di Saudi mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 sesuai ketetapan pemerintah setempat pada Sabtu 2 April 2022, Masjid Nabawi di Madinah dipenuhi jamaah yang berbuka puasa dan shalat tarawih.
Saat buka puasa pertama di Masjid Nabawi, jamaah melaksanakan buka puasa bersama yang disediakan oleh takmir masjid dan para muhsinin.
“Saya juga bergabung ikut buka bersama.Tanpa ngobrol. Imbauan boleh bukber tanpa ngobrol bisa dipraktikkan di Masjid Nabawi saat bukber,” tambah dia.
BACA JUGA:Shalat Tarawih dan Tahajud di Bulan Ramadan, Ini Pengertian dan Perbedaannya
Selain itu selama Ramadhan di Madinah, tidak ada restoran yang buka dengan alasan ada orang yang tidak berpuasa. “Saya menikmati Ramadan yang syahdu,” katanya.
Sementara untuk berkunjung ke tempat mustajab seperti Raudhah yang dalam setiap kesempatan menjadi fokus jamaah sehingga membludak, diberlakukan model pendaftaran melalui aplikasi dan dilakukan antrean untuk ketertiban.(Ant/rit)