MOSKOW.DISWAY.ID - Komandan Angkatan Darat Militer Iran Brigadir Jenderal Kiumars Heidari menegaskan jika musuh melakukan kesalahan apa pun, Tel Aviv dan Haifa akan rata dengan tanah. Tak terkecuali Amerika Serikat yang terus mengumbar syahwatnya ntuk membawa perpecahan di Timur Tengah
Penegasan ini disampaikan Kiumars Heidari dalam apel gabungan Militer Iran di markas tentara Imam Ridha, Selasa 7 Juni 2022.
Ia menegaskan seluruh peralatan militer ini adalah untuk membalas agresi-agresi bodoh musuh-musuh Revolusi Islam.
BACA JUGA:Mesra, Dapat Laporan Hubungannya Renggang dengan Presiden Jokowi, Megawati Hanya Tersenyum
“Atas perintah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, setiap kesalahan yang dilakukan musuh akan kami balas dengan meratakan Tel Aviv, Haifa dan kota-kota di Israel dengan tanah,” tandasnya.
Ia pun menegaskan rezim Zionis yang menduduki wilayah-wilayah umat Islam sepanjang 25 tahun ke depan wilayah-wilayah itu akan kembali ke pangkuan Islam.
“Hari ini kemajuan-kemajuan militer, pertahanan, dan fasilitas militer Republik Islam Iran, telah menjadi ancaman bagi musuh-musuh,” paparnya.
Saat ini sambung Kiumars Heidari senjata-senjata ringan Angkatan Darat Militer Iran, sedang mengalami perubahan, modernisasi dan nasionalisasi.
BACA JUGA:Tiongkok Ingatkan Australia: Jangan Ganggu Kedaulatan Kami dengan Alasan Kebebasan Navigasi
Semenatara itu Ketua Majelis Syura Islam Iran (parlemen) Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan, Amerika Serikat tidak akan pernah berkompromi dengan Iran, dan Tehran tidak akan pernah mentransaksikan tujuan-tujuan Revolusi Islam dengan siapa pun.
Mohammad Bagher Ghalibaf, Selasa 7 Juni 2022 dalam pertemuan internasional pegiat Mahdawi di Tehran menuturkan, dengan memperhatikan penjelasan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar seputar Langkah Kedua Revolusi, beliau menganggap revolusi ini sebagai pionir sebuah jalan baru di dunia.
"Revolusi ini tanpa nama Imam Khomeini tidak akan dikenal di mana pun di dunia ini, dan Revolusi Islam Iranlah yang hari ini telah menghidupkan kembali Islam, kemuliaan dan kebanggaan Muslim,” jelasnya.
Menurut Ghalibaf, di masa Perang Pertahanan Suci, harapan Rezim Zionis adalah melawan negaranya.
BACA JUGA:Serangan Udara Rusia Masuk ke Jantung Ibu Kota Ukraina, Tank Baja Amerika Terbakar 5 Tewas
“Tapi hari ini kita menyaksikan umat Islam, di Dataran Tinggi Golan bangkit melawan Rezim Zionis, dan inilah budaya Mahdawi yang mampu menghadapi hegemoni Amerika Serikat yang telah menganggarkan ribuan miliar dolar di kawasan Asia Barat, dan mengancam hegemoni AS,” jelasnya.