JAKARTA, DISWAY.ID - Sektor perumahan dinilai menjadi industri yang paling besar menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam membangun rumah.
Bahkan, khusus rumah subsidi TKDN yang digunakan bisa mencapai 90 persen hingga 100 persen.
"Sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri seperti yang diminta oleh Presiden Jokowi," kata Pengamat Ekonomi Benjamin Gunawan, Rabu 6 April 2022.
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian, Rabu 6 April 2022: Logam Mulia Antam Dibanderol Paling Murah Rp580.000
Untuk itu, kata Benjamin pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.
"TKDN sektor perumahan, untuk rumah menengah ke bawah (subsidi), TKDN berada dalam rentang 90 persen hingga 100 persen. Bahkan banyak yang 100 persen khususnya rumah subsidi," ujarnya.
"Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar," sambungnya.
BACA JUGA:Rusia Makin 'Menggila' di Ukraina, Zelensky: PBB Bubar Saja!
Menurut Benjamin, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit.
Apalagi sektor perumahan ini berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.
"Seperti yang Pak Presiden katakan jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Tetapi kalau banyak yang menggunakan komponen impor maka uang akan lari keluar negeri," tegasnya.
Berbeda dengan sektor perumahan mewah yang penggunaan TKDN nya dinilai Benjamin tidak sebesar rumah subsidi.
"Kalau untuk membangun pondasi, tembok ini memang bisa 100 persen menggunakan produk dalam negeri. Tetapi begitu bicara keramik, plavon, rangka baja atau genteng, ditambah lagi kebutuhan lain seperti lampu hias, kran air, atau kebutuhan lainnya, di sini barang barang impor terkadang kerap dijumpai, di rumah mewah" paparnya.
BACA JUGA:Duh! Harga Daging Sapi Mulai Merangkak Naik Jadi Rp 143 Ribu per Kilogram
Sementara itu, Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, pembangunan perumahan yang dbiayai Bank BTN memiliki lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TLDN) yang cukup tinggi.