JAKARTA, DISWAY.ID – Salah satu upaya dalam tekan peyebaran Khilafatul Muslimin BNPT perkuat kerjasama dengan NCTV Belanda dan CUTA Belgia.
Selain tekan peyebaran Khilafatul Muslimin, BNPT perkuat kerjasama dengan NCTV Belanda, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga mengimbau semua pihak untuk perlu membangun dan memperkuat kesadaran kolektif sebagai mekanisme kewaspadaan mendasar yang tertanam di alam bawah sadar semua individu.
"Kita melihat bahwa Khilafatul Muslimin di alam demokrasi, memanfaatkan ruang kebebasan berekspresi. Ini bisa berpotensi menjadi sebuah perbuatan yang bisa melanggar hukum," kata Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H selaku Kepala BNPT.
BACA JUGA:Wagub Ariza: Stop Korban Jiwa Demi Konten Dijalan Raya
BACA JUGA:33 Calon Imam Masjid di Unie Emirat Arab Dinyatakan Lulus Seleksi, Ini Daftarnya
Boy mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai dan memahami karakter ideologi khilafah.
Ideologi khilafah ini bersifat transnasional alias global, namun juga memiliki sel-sel jaringan di dalam negeri.
Dalam tekan peyebaran Khilafatul Muslimin BNPT perkuat kerjasama dengan NCTV Belanda dimana nantinya akan ada pertukaran data dan informasi serta bentuk-bentuk kegiatan kedua negera.
Selain menrangkul NCTV Belanda, BNPT juga telah mejalin kesepakatan dengan Coordination Unit for Threat Analysis (CUTA) Belgia di Kantor Kementerian Dalam Negeri Belgia di Brussels beberpa waktu lalu.
BACA JUGA:Ustadz Alfie Alfandy Rilis Single Kedua, ‘Dirangkul Bukan Dipukul’ Khusus Untuk Bikers Dakwah Anthem
BACA JUGA:Nikita Mirzani Menang Adu Jotos di Ring Tinju Lawan Dinar Candy, Skor Akhirnya Tipis Banget
Dalm kesepakatan ini, BNPT yang mewakili negara Indonesia dan CUTA Belgia sepakat untuk bekerja sama dalam penanggulangan terorisme melalui tukar menukar informasi, analisis strategis dan juga praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan kedua negara.
"Tantangan global dan regional saat ini, dan lanskap terorisme yang terus berubah menuntut negara-negara untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lebih baik, sebagai sarana untuk tanggapan yang efektif,” terang Komjen Pol Boy.
Komjen Pol Boy menambahkan bahwa tidak ada satu negara pun dapat menanggulangi terorisme sendirian, sehingga kerjasama internasional harus dilakukan.
Tantangan global dan regional serta perubahan lanskap terorisme menuntut kita untuk bekerjasama dalam mendapatkan langkah tindak yang efektif.