SAN FRANCISCO, DISWAY.ID - Twitter Inc akan mulai menguji fitur edit baru dalam beberapa bulan mendatang.
Tentu saja ini mengejutkan pengguna setianya setelah bos Tesla Elon Musk bergabung dengan dewan perusahaan media sosial itu.
Jay Sullivan, dalam sebuah tweet-nya mengatakan perusahaan telah bekerja sejak tahun lalu untuk membangun opsi edit. ”fitur Twitter yang paling banyak diminta selama bertahun-tahun,” tuturnya, Jumat 9 April 2022.
BACA JUGA:Media Sosial Shanghai Membongkar Kisah Penguncian ‘Virus China’
Berita itu, kali pertama muncul saat Hari April Mop, persis saaat perusahaan menghadapi perubahan arah yang lebih luas dengan Mr Musk sebagai pemegang saham terbesar.
Mr Musk bergabung dengan dewan perusahaan setelah mempertanyakan komitmen platform media sosial untuk kebebasan berbicara, menyampaikan pendapat dan berekspresi lewat sejumlah fitur yang harusnya disediakan.
Musk mulai melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang tombol edit. Hasilnya, 9,2 persen menerima. Efeknya sahamnya di perusahaan pada hari Senin lalu melompat tinggi.
BACA JUGA:Reputasi Kesehatan Sri Lanka Rontok Akibat Cengkeraman Krisis Politik
Tepat pada pukul 18:30 EST, jajak pendapat memiliki lebih dari 4,2 juta suara, dengan 73,5 persen mendukung fitur tersebut.
Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal meminta pengguna untuk memilih dengan hati-hati saat poling itu diluncurkan Mr Musk.
Meskipun perusahaan pada hari Selasa mentweet bahwa mereka tidak mendapatkan ide untuk tombol edit dari jajak pendapat.
BACA JUGA:Haram Mendirikan Negara Seperti Sistem Nabi, Mengapa? Ini Penjelasan Mahfud MD
Sullivan mentweet bahwa fitur tersebut akan membutuhkan waktu untuk disesuaikan karena tanpa hal-hal seperti batas waktu, kontrol, dan transparansi tentang apa yang telah diedit.
Apalagi, fitur edit dapat disalahgunakan untuk mengubah rekaman percakapan publik dan hal-hal lain yang akan menuai kontroversi di kalangan pengguna twitter.
Perusahaan akan lebih repot, karena secara aktif mencari postingan asli dan postingan yang sudah dialkukan editing. ”Ini akan merepotkan dan tidak bisa secepat itu teknologi diterapkan,” tambah Parag Agrawal.