Partai yang disebut-sebut berpeluang kuat masuk kabinet adalah Partai Amanat Nasional, karena partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu, pada Agustus 2021 silam diajak dalam pertemuan partai koalisi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
BACA JUGA:Jokowi Beri Tunjangan Jabatan Fungsional untuk 12 PNS Ini
Saat itu PAN bahkan diperkenalkan dalam pertemuan sebagai sahabat baru koalisi.
”Ya pokoknya itu kewenangan sepenuhnya Presiden, maunya kapan, orangnya dari mana, partainya apa, kebutuhannya apa. Itu Presiden yang tahu karena pemerintahan ini kan masih 2 tahun lagi, sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu Presiden yang memutuskan,” papar Pramono.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyampaikan PAN akan tetap mengawal Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sampai akhir masa kepemimpinan mereka tanpa terpengaruh isu reshuffle atau perombakan kabinet.
“Hal yang terjadi selama ini bersifat spekulasi. Pelaksanaan reshuffle apakah jadi atau tidak, dilakukan pada tanggal sekian, yang masuk dari PAN siapa-siapa, kita tidak tahu. Tetapi sebagaimana yang sudah disampaikan, kami berkomitmen mengawal Pemerintahan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sampai tahun 2024,” jelas Eddy kepada wartawan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa 14 Juni 2022.