Dengan formasi 5-2-3 saat bertahan dan 3-4-3 kala menyerang, Indonesia memulai pertandingan dengan langsung menekan pertahanan Nepal.
Saddil Ramdani sudah mengancam dengan sepakan tepat sasaran pada menit pertama. Terus menyerang, skuad Garuda akhirnya membuka keran gol pada menit keenam lewat sundulan Muhammad Dimas Drajad yang meneruskan assist Asnawi Mangkualam.
Namun, setelah menghadirkan gol, Indonesia mendapati performanya sempat menurun. Hal itu dimanfaatkan Nepal untuk membangun permainan dengan menguasai bola lebih lama.
Akan tetapi, situasi demikian tak berlangsung lama dan anak-anak asuh Shin Tae-yong pelan-pelan kembali menemukan ritme sebelum membuat lawan kelabakan.
Kondisi tersebut membuat bek Nepal Suman Aryal melakukan pelanggaran yang berbuah kartu kuning kedua alias kartu merah untuk dirinya pada menit ke-33.
Bermain dengan 10 orang, Nepal semakin kesulitan mengimbangi Indonesia yang memanfaatkan betul kelebihan personel dengan melesakkan gol tambahan pada menit ke-43 lewat tendangan Witan Sulaeman.
Asnawi Mangkualam lagi-lagi menjadi pengirim assist setelah sebelumnya bergerak menyisir sektor kanan serang Indonesia.
Indonesia pun memimpin dengan skor 2-0 sampai pertandingan memasuki masa jeda. Setelah turun minum, Shin memasukkan nama-nama baru seperti Marselino Ferdinan dan Muhammad Rafli. Hasilnya, Indonesia jadi lebih menggila.
Pada menit ke-54, Fachruddin Aryanto mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Nepal. Tak sampai 60 detik kemudian, giliran Saddil Ramdani menambah skor yang membuat Indonesia semakin di depan, 4-0.
Bek tengah Elkan Baggot turut menenggelamkan diri ke dalam pesta gol Indonesia dengan golnya dari luar kotak penalti pada menit ke-80.
Belum selesai euforia atas gol tersebut, Witan Sulaeman menghadirkan gol keduanya dalam laga itu sekaligus gol keenam untuk Indonesia. Gelandang berusia 17 tahun Marselino Ferdinan menutup pertandingan tersebut dengan golnya pada menit ke-90 yang membuat Indonesia menang tujuh gol tanpa balas.