MINAHASA, DISWAY.ID- Fenomena abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara memaksa sejumlah warga mengungsi.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berhasil menghimpun data per Kamis 16 Juni pukul 02.23 WIB, sebanyak 69 KK per 266 jiwa mengungsi.
Merespond hal ini, BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat. Sebanyak 2 posko sudah dibentuk untuk memberikan upaya percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi.
BACA JUGA:Banjir ROB Tenggelamkan 50 Rumah, 280 Petak Tambak Warga di Bima Terimbas
"Betul, sudah ada 2 posko yang sudah diaktifkan untuk memberikan penanganan kepada pengungsi," ujar Merry Joudy, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa via telepon, Kamis 16 Juni 2022.
Adapun lokasi 2 posko tersebut terletak di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran Dua. Lokasi ini juga dijadikan sebagai titik pengungsian bagi warga yang terdampak.
Pengoperasian dapur umum di masing-masing posko juga telah diinisiasi guna memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Selain itu, BPBD juga telah mengoperasikan mobil dapur lapangan guna mengakomodir kebutuhan dilapangan.
Sebagai bentuk respond cepat, Pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung Rabu 15 Juni 2022.Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak.
Lebih lanjut hasil kaji cepat sementara, kerugian materiil tercatat 31 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan rusak berat, 5 unit cottage, 1 unit cafe.
Kondisi tersebut belum termasuk kawasan destinasi wisata juga ikut terdampak.
BACA JUGA:Masuki Fase Bulan Mati, Pesisir Selatan Pandeglang Terancam Banjir Rob
Informasi ini akan dilaporkan secara berkala dan koordinasi antar lintas instansi juga terus dilakukan guna memantau update situasi dilapangan.