BEIJING, DISWAY.ID - Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Jumat 17 Juni 2022 meluncurkan kapal perang induk terbesar dan termodernnya.
Kapal ini pertama dirancang dan dibangun seluruhnya di negara itu, menandai kemajuan militer besar-besaran bagi negara adidaya Asia itu.
Kapal induk baru, bernama Fujian, sebuah provinsi di seberang Taiwan. Fujiana merupakan kapal induk pertama yang sepenuhnya dirancang dan dibangun oleh Tiongkok.
BACA JUGA:AS Ancam Tiongkok: Berani Serang Taiwan Akan Bernasib Seperti Rusia!
Pengumuman itu muncul pada saat ketegangan yang meningkat antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas wailayah Taiwan yang kini memiliki pemerintahan sendiri yang dipandang Beijing sebagai provinsi yang ingin memisahkan diri untuk dipersatukan kembali dengan kekuatan.
Program pengembangan kapal induk Tiongkok adalah bagian dari perombakan besar-besaran Tentara Pembebasan Rakyat di bawah Presiden Xi Jinping, yang telah berjanji untuk membangun kekuatan sepenuhnya modern untuk menyaingi militer AS pada tahun 2027.
Barisan pelaut berseragam putih bertepuk tangan di bawah awan asap berwarna-warni saat semburan air melengkung di atas kapal raksasa itu untuk menandai peluncurannya.
BACA JUGA:Xi Jinping ke Putin: Tiongkok Dukung Penuh untuk Kedaulatan Rusia!
Pita warna-warni tergantung dari dek penerbangannya, di mana spanduk besar bertuliskan: "Berjuang untuk pembangunan komprehensif angkatan laut kelas satu."
“Peluncuran kapal induk menandai tonggak utama bagi militer Tiongkok. Ini memiliki teknologi yang jauh lebih maju daripada dua kapal induk Tiongkok lainnya, termasuk ketapel elektromagnetik untuk meluncurkan pesawat dari deknya,” demikian dirilis Disway.id dari kantor berita resmi Xinhua melaporkan.
Kapal induk lainnya Liaoning dan Shandong menggunakan jalur lompat ski untuk lepas landas. Dan dengan bobot lebih dari 80.000 ton, menurut Xinhua, ukurannya sebanding dengan kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, kata para analis.
BACA JUGA:Tiongkok Ancam Kerahkan Militer Bersenjata Hentikan Deklarasi Kemerdekaan Taiwan
Collin Koh, seorang peneliti di Nanyang Technological University di Singapura, mengatakan itu bisa menjadi pengubah permainan bagi angkatan laut Tiongkok.
“Dek penerbangan konvensional dengan (ketapel elektromagnetik) setidaknya secara teori akan memungkinkan kapal induk untuk meluncurkan pesawat lebih cepat dan dengan muatan yang lebih berat yang merupakan faktor penentu utama selama pertempuran,” katanya dikutip Disway.id dari AFP.