JAKARTA, DISWAY.ID - Pertumbuhan harga residensial di berbagai perkotaan dunia mengalami lonjakan.
Hal itu diketahui dari Global Residential Cities Index untuk kuartal IV-2021 yang dirilis Knight Frank Global.
Indeks tersebut menyebutkan, bahwa rerata pertumbuhan harga rumah di 150 kota di dunia tercatat tumbuh sebesar 11 persen pada pada kuartal IV-2021.
BACA JUGA: Penyaluran Subsidi KPR FLPP Kuartal I-2022 Capai 45.777 Unit, Paling Banyak di Jawa Barat
Angka tersebut bahkan tercatat sebagai yang tertinggi semenjak kuartal IV-2004. Bahkan angka tersebut tertinggi selama 18 tahun terakhir.
Amerika memiliki rerata pertumbuhan harga tertinggi di 15 persen, diikuti oleh Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) yang tercatat memiliki rerata pertumbuhan hingga 11 persen.
BACA JUGA: Ten Hag Bakal Bongkar Skuad MU, Pogba Dibuang, Ronaldo?
Head of International Residential Research Knight Frank Kate Everett-Allen mengatakan, lockdown menyebabkan warga Amerika Serikat berhasil menabung secara signifikan, diikuti juga dengan adanya peningkatan nilai ekuitas dari aset rumah yang mereka miliki.
"Kekayaan lebih tersebut akhirnya digunakan untuk merenovasi rumah yang ditinggali ataupun untuk membeli properti kembali," katanya dalam laporan, Rabu, 13 April 2022.
Sementara itu, kawasan Asia Pasifik tercatat memiliki angka pertumbuhan di kisaran 9 persen.
BACA JUGA: Tarif Tiket Bus Mudik Lebaran 2022, Cek Disini...
Kuala Lumpur direkam mengalami penurunan tertinggi sebesar -5,7 persen, dimana setidaknya terdapat 10 kota yang tercatat mengalami penurunan harga residensial selama 2021.
Sedang Jakarta tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan harga residensial positif di 1,4 persen pada kwartal empat tahun 2021.