Ia berharap sejumlah pihak tidak lagi membodohi rakyat dengan analogi yang keliru seolah-olah semua dibawa ke ranah agama.
Bahkan Cak Islah merasa miris sampai ada perdebatan tentang masakan rendang yang dibawa-bawa ke ranah agama.
"Saya sangat mendukung dengan pernyataan Gus Miftah, jangan semuanya dibawa ke persoalan-persoalan agama, ini adalah persoalan budaya kok. Dan budaya itu multiimplementatif, dia diterapkan ke apapun bisa," tukasnya.
BACA JUGA:Paspor Buronan Mitsuhiro Taniguchi Dicabut Pemerintah Jepang dengan Alasan Membahayakan Keamanan
BACA JUGA:Kakek 71 Tahun Nikahi Gadis Cantik Berusia 19 Tahun, Alasannya Sangat Menyentuh Hati
Sebelumnya, Pernyataan pendakwah Gus Miftah soal sejak kapan rendang babi punya agama dibalas oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Gus Miftah sebelumnya meminta agar persoalan adanya rumah makan padang menjual menu rendang babi tidak perlu terlalu dipermaslahkan.
Terlebih, menurut Gus Miftah rendang tidak mempunyai agama sehingga tak perlu diperdebatkan secara luas.
"Eh ngomong-ngomong, sejak kapan ya rendang punya agama?" kata Gus Miftah, dikutip dari video yang ia unggah di akun Instagram pribadinya (@gusmiftah).
BACA JUGA:Rencana Jokowi Bertemu Putin Jadi Sorotan Dunia, Apa Misinya?
BACA JUGA:Tanggapan Keras Indonesia ke Mahathir Mohamad: Anda Salah Kaprah!
Kemudian Ustaz Adi Hidayat (UAH) merespons pernyataan Gus Miftah dengan memberikan suatu imbauan khusus.
Ia mengatakan jika sesuatu sudah menjadi tradisi, maka siapapun tidak boleh mengecilkannya.
"Jangan pernah mengecilkan apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi," ucap UAH dalam video yang viral di Twitter.
UAH lalu memberikan penilaian yang sama terhadap rendang halal asli Minangkabau dengan budaya Indonesia seperti batik, calung, dan angklung.
BACA JUGA:Update Klasemen Piala Presiden 2022: Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya Jadi Tim Juru Kunci
Ketiga budaya yang dimiliki Indonesia itu menurut UAH sudah memiliki kewarganegaraan.
"Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, apa jawabannya? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan," paparnya.