Harga Minyak Makin 'Licin', Imbas Perundingan Rusia-Ukraina yang Belum Temui Kesepakatan

Sabtu 19-03-2022,11:05 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

JAKARTA, DISWAY.ID -  Harga minyak dunia kembali naik pada akhir perdagangan Jumat, 18 Maret 2022 atau Sabtu waktu Jakarta. 

Namun, harga minyak membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut, setelah pekan perdagangan yang bergejolak tanpa penggantian yang mudah untuk barel minyak Rusia di pasar yang ketat.

Dikutip dari Antara, Sabtu 19 Maret 2022, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei terangkat USD 1,29 atau 1,2 persen, menjadi menetap di USD 107,93 per barel.

BACA JUGA:Rumor Thomas Tuchel ke MU Terjawab: Chelsea Membuat Saya Bahagia

Setelah shari sebelumnya, melonjak hampir 9,0 persen dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak pertengahan 2020.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April naik USD 1,72 atau 1,7 persen ke level USD 104,70 per barel, menambah lonjakan 8,0 persen sesi sebelumnya.

Kedua kontrak acuan tersebut mengakhiri minggu dengan turun sekitar 4,0 persen, setelah diperdagangkan dalam kisaran 16 dolar AS. 

BACA JUGA:Komentari Haaland dan Mbappe ke Real Madrid, Xavi: Kerja Sama Tim Lebih Penting

Harga mencapai level tertinggi 14 tahun hampir dua minggu lalu, mendorong aksi ambil untung sejak saat itu.

Rusia mengatakan, kesepakatan belum tercapai setelah hari keempat pembicaraan dengan Ukraina. Beberapa tanda kemajuan telah muncul awal minggu ini.

“Ekspektasi sebelumnya untuk gencatan senjata atau kesepakatan Rusia-Ukraina telah memudar ketika serangan militer Rusia di kota-kota utama berlanjut menyusul sanksi keuangan tambahan terhadap Rusia,” kata Presiden Ritterbuch and Associates LLC, Jim Ritterbusch, di Galena, Illinois.

Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

BACA JUGA:AS Bantah Danai Senjata Biologis Ukraina, Rusia Klaim Punya Bukti Dokumenter

Harga minyak mentah seperti di atas rollercoaster, didorong oleh krisis pasokan dari para pedagang yang menghindari barel Rusia dan berkurangnya stok minyak.

Tetapi harga telah ditekan oleh kekhawatiran tentang permintaan dengan kasus COVID-19 yang melonjak di China, sementara pembicaraan nuklir yang tersandung dengan Iran telah menjadi kartu liar di pasar.

Kategori :

Terkait

Minggu 19-05-2024,04:00 WIB

Antre Bonek

Selasa 14-05-2024,04:00 WIB

Lia Camino

Minggu 12-05-2024,04:00 WIB

James Today