JAKARTA, DISWAY.ID - Serangan pertama roket HIMARS ke markas komando di dekat kota Izyum, Donbas, Ukraina dikabarkan berhasil menewaskan 40 tentara Rusia.
Serangan roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS), kabarnya juga menewaskan seorang perwira satuan elite Angkatan Darat Rusia, Kolonel Andrei Vasilyev.
Akan tetapi, waktu kematian Vasilyev masih belum bisa dipastikan.
Ada yang menyatakan perwira berusia 49 tahun ini tewas di pos komando Izyum.
BACA JUGA:Kabar Baik! Pemerintah Bakal Ganti Rugi Peternak yang Terdampak Wabah PMK, Begini Ketentuannya
Di sisi lain, ada juga yang meyakini Komandan Resimen Garda Lintas Udara ke-37 Angkatan Darat Rusia ini meregang nyawa pada Jumat 24 Juni 2022.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 44 detik menunjukkan detik-detik roket HIMARS menghancurkan pos komando militer Rusia di Izyum.
Kemudian dalam video lainnya yang berdurasi 1 menit 5 detik, tampak satu unit kendaraan pengangkut roket HIMARS menembakkan artilerinya.
Sayangnya, tak diketahui posisi tempat roket ditembakkan.
Seperti yang diketahui, sejumlah unit roket HIMARS baru saja tiba di Ukraina usai dikirim Amerika beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Dana Abadi Perguruan Tinggi Capai Rp 7 Triliun, Siapa Saja yang Berhak Menerima?
Meskipun terus mendapat kecaman Rusia, Negeri Paman Sam di bawah komando Presiden Joe Biden tak berhenti mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Sistem artileri roket dan rudal balistik taktis ini diproduksi oleh perusahaan industri pertahanan AS, Lockheed Martin pada 2010 silam.
Roket HIMARS mampu menjangkau sasaran sejauh 500 kilometer (190 mil), dengan jarak efektif serangan mencapai 300 kilometer.