JAKARTA, DISWAY.ID - Emas kembali merosot pada akhir perdagangan Rabu 29 Juni 2022 pagi WIB.
Kondisi ini terseret dolar AS yang menguat di tengah kekhawatiran kebijakan pengetatan moneter Federal Reserve yang agresif akan mengirimkan ekonomi ke jurang resesi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi 3,6 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.821,20 dolar AS per ounce, memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut.
BACA JUGA:Harga Emas Antam 28 Juni 2022 Turun Rp 6000 per Gram
Emas berjangka jatuh 5,5 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1,824,80 dolar AS pada Senin 27 Juni setelah terdongkrak 50 sen atau 0,03 persen menjadi 1.830,30 dolar AS pada Jumat 24 Juni dan jatuh 8,6 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.829,80 dolar AS pada Kamis 23 Juni kemarin.
Dolar AS menguat pada Selasa 27 Juni karena pelaku pasar melarikan diri dari aset-aset berisiko ke mata uang safe-haven di tengah kekhawatiran resesi ekonomi.
"Komoditas-komoditas semakin ditakuti oleh hantu resesi dengan ketakutan resesi mendorong penurunan secara keseluruhan," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank yang berbasis di Kopenhagen.
Pembuat kebijakan Federal Reserve pada Selasa 27 Juni menjanjikan kenaikan suku bunga cepat lebih lanjut untuk menurunkan inflasi yang tinggi.
Kondisi ini juga mendorong kembali meningkatnya kekhawatiran di kalangan investor dan ekonom bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan memicu resesi.
"Banyak yang khawatir bahwa Fed mungkin bertindak terlalu agresif dan mungkin mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Presiden Fed San Francisco Mary Daly dalam sebuah wawancara di LinkedIn, direproduksi oleh Reuters.
"Saya sendiri khawatir jika tidak terkendali, inflasi akan menjadi kendala dan ancaman utama bagi ekonomi AS dan ekspansi yang berkelanjutan," terangnya.
Sementara itu, lembaga riset The Conference Board melaporkan pada Selasa 28 Januari bahwa indeks kepercayaan konsumen AS merosot ke 98,7 pada Juni dari 103,2 pada Mei.
Penurunan bulanan kedua berturut-turut dan level terendah sejak Februari 2021, memberikan dukungan terbatas untuk emas.
BACA JUGA:NTT Diguncang Gempa