JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengirim dua skuadron jet tempur F-35 Lightning II ke Inggris sebagai bentuk pertahanan jelang KTT NATO di Madrid, Spanyol, 28-30 Juni 2022.
Selain mengirim puluhan jet siluman tercanggihnya, Biden juga menjanjikan bahwa Amerika akan mengirim dua kapal perang jenis perusak (destroyer) ke perairan Spanyol.
Keputusan Bidan dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg.
BACA JUGA:Ini Pesan Zelenskyy yang Dititipkan ke Jokowi untuk Putin
Stoltenberg juga menyatakan, bakal diterimanya dua negara Eropa utara, Finlandia dan Swedia, untuk bergabung dengan aliansi pertahanan terkuat dunia.
"Kami mengirim pesan yang tidak mungkin salah dalam pandangan saya. Dan, saya pikir Anda juga. NATO kuat dan bersatu. Langkah ini kami ambil selama KTT, dan akan menambah kekuatan kolektif kami," ujar Stoltenberg. dikutip dari Express.
"Untuk itu hari ini saya mengumumkan, Amerika Serikat akan meningkatkan postur kekuatan kami di Eropa dan menanggapi lingkungan keamanan yang berubah. Serta, memperkuat keamanan kolektif kami," sambungnya.
Dapat disampaikan, bahwa Amerika terus menerus memberikan dukungannya kepada NATO di tengah gemuruh invasi Rusia ke Ukraina.
Pengiriman dua skuadron jet tempur siluman F-35 dilakukan, pasca penambahan 20.000 prajurit Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) ke Eropa.
Tindakan Amerika ini ditunjukkan langsung kepada Rusia di bawah komando Presiden Vladimir Putin, yang tak juga memberi perintah menghentikan perang di Ukraina.
"Pada saat Putin telah menghancurkan perdamaian di Eropa dan menyerang prinsip-prinsip ketertiban berbasis aturan, Amerika Serikat dan sekutu kami akan bergerak," ucap Biden dalam pesan kepada Putin, dilansir ari Voice of America.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov memastikan bahwa invasi ke Ukraina dapat diakhiri dengan sebuah persyaratan.
BACA JUGA:Disambut Zelensky di Ukraina, Jokowi Ungkap Kesedihan yang Terjadi di Kota Irpin
Dikutip dari TASS, Peskov bahkan menjanjikan perang tersebut dapat berakhir dalam hari itu juga.
Sebagai persyaratan, Peskov meminta agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan pasukannya untuk menurunkan senjata.