TANGERANG, DISWAY. ID - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan menyebutkan tidak ada angka penambahan hewan ternak yang terjangkit Penyakit Mukut Kuku (PMK).
Hal tersebut diketahui berdasarkan data yang diberikan oleh DKP3 Tangerang Selatan per Kamis, 30 Juni 2022.
Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman mengatakan bahwa tidak ada peningkatan jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK, justru mengalami peningkatan kesembuhan.
"Berdasarkan data jumlah hewan terjangkit PMK tidak ada penambahan untuk kasusnya. Peningkatan malah pada tingkat kesembuhannya," ungkap Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman, Jumat 1 Juli 2022.
BACA JUGA:Apa Hasil Pertemuan Jokowi dan Putin? Simak di Sini
Perlu diinformasikan, jumlah hewan ternak terjangkit PMK di Tangerang Selatan sendiri yaitu sebanyak 118 kasus yang terdiri dari 116 sapi dan dua kerbau.
Dari jumlah 118 kasus tersebut, 100 diantaranya sudah dipastikan terbebas dari penyakit virus PMK dan tersisa 18 kasus.
"Kesembuhannya terjadi peningkatan dari dari sebelumnya 96 hewan bertambah 100 di hari kemarin. Sisanya tinggal 18 yang masih dalam pengobatan," jelas Yepi.
Adapun 18 kasus yang masih tersisa adalah jenis hewan ternak sapi yang berada di kandang, kawasan Pondok Aren, Ciputat dan Ciputat Timur.
Yepi mengungkapkan bahwa saat ini 18 hewan ternak tersebut sedang dalam masa pengobatan.
"Ada 18 sapi yang kami rawat, yaitu 4 sapi di Ciputat, 8 sapi di Ciputat Timur dan 6 sapi di Pondok Aren," pungkasnya.
BACA JUGA:Jokowi dan Zelensky Sepakat Indonesia dan Ukraina Bebas Visa
Sebelumnya, tercatat ada 79 hewan ternak yang terserang virus PMK di Tangerang Selatan. Data tersebut didapat dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Tangerang Selatan, Senin, 27 Juni 2022.
Dari data itu, terdapat 46 dari 79 hewan ternak dinyatakan sembuh dari virus tersebut dan sisanya masih dalam proses penyembuhan.
Adapun hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut tidak ditempatkan di satu lokasi isolasi. Mereka justru dipisahkan dari hewan-hewan ternak lainnya yang ada di kandang agar tidak tertular.