JAKARATA, DISWAY.ID - Umat muslim dunia dianjurkan mengerjakan amalan-amalan sunnah, termasuk Puasa Arafah di 10 awal bulan Zulhijah.
Ya, puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha tiba.
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban disebut pula Hari Raya Haji dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender hijriyah.
Berdasarkan penetapan pemerintah melalui sidang isbat, Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu 10 Juli 2022.
Lantas, bagaimana menentukan waktu Puasa Arafah?
BACA JUGA:PA 212 Ancam Kepung Bandara Jika Israel Tetap Datang ke Indonesia!
Buya Yahya menjelaskan penentuan waktu Puasa Arafah adalah pada 9 Zulhijah. Menurutnya, harus diketahui terlebih dahulu kapan 1 Zulhijah sudah terlihat hilalnya.
"Puasa Arafah adalah tanggal 9 dan wukuf di Arafah adalah tanggal 9, bukan tanggal 9 adalah wukuf di Arafah, artinya mungkin berbeda, orang wukuf disana mungkin kita mundur atau maju, mengikuti tanggal hilal masing-masing," kata Buya Yahya dilansir dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menambahkan, bukan langsung menjadi kaidah atau standar jika orang-orang wukuf di Arafah adalah penentuan Puasa Arafah.
Menurutnya, semua punya hilal masing-masing, apabila sudah punya atau terlihat hilal lebih dulu maka puasa di tanggal 9 Zulhijah atau Puasa Arafah lebih dulu daripada orang yang wukuf di Arafah.
"Jadi Puasa Arafah dan Wukuf di Arafah adalah tanggal 9 Zulhijah, namun disesuaikan dengan hilal masing-masing," terangnya.
Meski demikian, kata Buta Yahya, ada sebagian pendapat yang bersikukuh menyamakan waktu Puasa Arafah dengan wukuf di Arafah.
"Sesuai dengan penentuan awal hilal 1 Zulhijah terbit, baru diikuti setelah itu," ujarnya.
Buya Yahya menjelaskan, umat Islam hendaknya mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Zulhijah.
"Nabi pernah menyebutkan tidak ada hari-hari untuk berbuat kebaikan yang Allah senangi melebihi dari 10 awal Zulhijah," ucapnya.